Menu

Stop Moms! 4 Dampak Ini Akan Menghantui Anak Karena Terlalu Sering Dipuji

27 Agustus 2021 09:00 WIB

Ilustrasi orang tua yang sedang memuji anaknya. (Freepik)

HerStory, Sukabumi —

Melihat anak yang bisa melakukan sesuatu yang baik, tentunya mendorong Moms untuk memberikannya pujian. Namun, jika terlalu sering memberikan pujian pada anak justru dapat berdampak buruk bagi kesehatan mentalnya. 

Pertumbuhan dan perkembangan anak yang pesat tentunya membuat Moms senang. Apalagi jika anak sudah bisa melakukan sesuatu bahkan sebelum pada usia semestinya. Salah satu contohnya seperti anak yang sudah bisa berjalan di usia 9 bulan. 

Memang, memberikan pujian pada anak bisa menjadi salah satu bentuk apresiasi untuk meningkatkan kepercayaan diri anak. Tetapi jika terlalu sering memberikan pujian justru dapat berdampak pada gangguan kecemasan dan merusak kepercayaan dirinya. 

Melansir dari berbagai sumber (27/8/2021), berikut diantaranya. 

1. Anak Hanya Menghargai Tujuan bukan Proses

Ketika anak mendapatkan terlalu banyak pujian, secara tak langsung hal tersebut dapat menanamkan rasa untuk selalu 'menang' agar bisa dihargai dan mendapatkan pujian lagi. Akibatnya, anak bisa saja melakukan cara lain (curang) demi tujuannya sehingga mengabaikan bagaimana suatu proses yang sebenarnya.

2. Anak Kehilangan Rasa Nyaman

Moms terlalu sering memberikan pujian bahkan sampai mengorbankan banyak hal demi anak, tentunya hal ini akan berdampak pada hilangnya rasa nyaman anak. Sebab, anak menjadi sulit untuk mengeksplor dan memilih yang mereka inginkan, lantaran terbentur dengan harapan yang diinginkan orang tua. Serta bisa menjadi penyebab anak menjadi sulit bertanggung jawab. 

3. Anak Menjadi Ketergantungan Opini Orang Lain

Anak yang terlalu sering mendapatkan pujian akan merasa segan untuk melakukan evaluasi diri. Lantaran ia akan terus bergantung pada pendapat orang lain mengenai yang mereka kerjakan. Apakah usaha dan pencapaiannya sudah diterima atau belum. 

4. Anak Menjadi Malas Mencoba Hal Baru

Terlalu sering mendapatkan pujian juga membuat anak menjadi tak mau keluar dari zona nyaman atau mencoba hal baru lantaran ia merasa takut atau cemas akan kegagalan yang akan ia hadapi. Sebab, anak yang terlalu sering mendapat pujian cenderung memiliki pribadi perfeksionis. 

Memberikan pujian pada anak memang boleh, hanya saja jangan terlalu berlebihan dan terpaku pada kalimat "Kamu hebat!" "Good job!" "Wah pintarnya anak bunda!" 

Alangkah lebih baik untuk mengganti atau menambahkan kata pada kalimat tersebut seperti, "Terimakasih, bunda menghargai yang kamu lakukan," "Wah hebat! Tapi kalau mencoba yang lain kamu juga pasti bisa."