Menu

Jangan Sampai Jadi Broken Home, Begini Cara Meredam Rasa Sakit Anak Korban Perceraian, Catat Ya!

07 September 2021 20:00 WIB

Ilustrasi orang tua bercerai. (Pinterest/freepik)

HerStory, Jakarta —

Perceraian orangtua tentu menjadi masa-masa yang paling sulit untuk anak-anak. Bahkan perceraian tersebut bisa berpengaruh buruk pada kesehatan mental anak.

Sebagian anak mungkin bisa kembali menjalani rutinitas seperti biasanya setelah kedua orangtuanya bercerai, tapi ada sebagian anak juga yang ternyata merasa bingung, takut, dan bertanya-tanya di dalam hatinya soal perceraian.

Menurut Psikolog Klinis Ayoe Sutomo, saat orangtua bercerai, maka anak-anak banyak menyimpan perasaan, seperti bingung, takut, dan ada juga yang merasa bersalah.

“Biasanya anak merasa bingung dengan perceraian, selain itu ada rasa takut di dalam hati anak. Ada juga beberapa di antaranya yang merasa bersalah, merasa kalau perceraian ini akibat dirinya. Jadi, itulah pemikiran dan juga perasaan anak saat orangtuanya memiliki untuk bercerai,” ujar Ayoe Sutomo saat diwawancarai HerStory.co.id.

Setelah orangtua bercerai, anak juga bisa mengalami trauma emosi sampai mereka tumbuh dewasa. Selain trauma emosi, anak juga bisa kesulitan untuk berelasi dengan orang-orang di sekitarnya.

“Kalau enggak ditangani dengan benar, perasaan trauma bisa banyak berpengaruh pada bagaimana anak nanti akan berelasi dengan banyak individu, berelasi dengan pasangannya nanti, ada juga yang nantinya akan tumbuh menjadi anak yang sangat butuh perhatian atau sangat menjauhi perhatian karena adanya trauma emosi,” jelas Ayoe.

Lebih lanjut, Ayoe Sutomo juga menjelaskan beberapa upaya yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk meredam rasa sakit anak korban perceraian. Yuk, simak baik-baik, ya, Moms!

Berusahalah untuk berpisah dengan baik-baik

Untuk meredam rasa sakit anak, orangtua harus berusaha untuk berpisah dengan cara yang baik. Ketika sudah berpisah dengan baik-baik, maka anak akan tumbuh dengan emosi yang baik juga.

“Kalau sudah enggak ada lagi emosi atau dendam dan berpisah secara baik-baik, itu bisa membuat anak tumbuh dengan emosi yang baik walaupun menghadapi perceraian dan mengurangi trauma-trauma emosi pada anak,” ungkap Ayoe.

Mulai diskusi dengan anak

Sebagai orangtua yang bertanggung jawab, cobalah untuk memulai diskusi dengan anak dan jelaskan kalau berpisah itu enggak selamanya buruk dan beri anak pengertian kalau perceraian tersebut bukanlah kesalahannya.

“Perlu menyampaikan pada anak bahwa berpisah itu enggak selamanya buruk lho, mungkin ada hal baik, seperti mama dan papa jadi enggak berantem setiap hari, kita bisa memulai fokus untuk kehidupan yang baru. Itu bisa coba didiskusikan dengan anak,” kata Ayoe.

Setelah berpisah, orangtua tetap menjalankan kewajibannya

Setelah memutuskan untuk bercerai, kedua orangtua harus tetap menjalankan kewajibannya terhadap anak. Jadi, orangtua harus selalu ada untuk anak, tetap menjadikan anak prioritas, dan tetap berkomunikasi baik dengan pasangan.

“Setelah berpisah, tetaplah berperan sebagai orangtua dengan hadir baik secara fisik maupun mental bagi anak, tetap memprioritaskan anak dalam setiap kesempatan, tetap berbagi dan juga menjalin komunikasi yang baik dengan pasangan untuk bisa mengambil peran sebagai orangtua yang baik,” ujar Ayoe.

Nah, itulah beberapa cara yang bisa kamu coba untuk meredam rasa sakit anak korban perceraian. Jangan sampai perceraian berdampak buruk untuk anak ya, Moms!