Di dalam suatu hubungan maupun hubungan pernikahan pasti ada saja suatu masalah yang menyebabkan pertengkaran, bahkan sampai perceraian lho. Sulit bagi kamu jika memiliki perbedaan pendapat dengan sang suami. Misalnya kamu ingin pergi bersama teman, tapi sang suami enggak memberi izin, sehingga pasti akan timbul sebuah pertengkaran. Bisa saja karena pertengkaran itu, timbul sebuah kata “perceraian” pada rumah tangga kamu. Tentu kamu enggak ingin hal ini terjadi bukan?

Dilansir dari berbagai sumber, yuk kenali cara ini agar hubungan rumah tangga kamu terhindar dari kata “perceraian” kira-kira kamu perlu catat nih!

Saling menghormati

Kunci dalam sebuah pernikahan yang awet, salah satunya saling menghormati. Hargai setiap kekurangan dari pasanganmu, cintailah dirinya sebagaimana kamu mencintainya dengan tulus. Ucapkan terimakasih saat ia sudah membantu dan memberimu sesuatu, walaupun kamu enggak menyukai hadiah tersebut. Hal seperti ini dipercaya dapat membuat hubungan awet sampai kedepannya.

Jaga komunikasi

Saling berkomunikasi juga merupakan kunci disetiap hubungan, enggak hanya dipernikahan saja. Misalnya kamu ingin suamimu menghilangkan sifat negatif, seperti enggak genit ke wanita lain. Namun karena kamu takut untuk membicarakan hal itu kepadanya, akibatnya dapat menyiksa diri kamu sendiri dan merasa jenuh. Pasti kamu berpikir “Kenapa sih dia melakukan hal itu? “Kenapa sih aku menikah dengan orang yang salah?”.

Dengan berpikir seperti ini, dapat menyebabkan keluarnya sebuah kata “perceraian” dari mulut kamu sendiri karena kamu enggak dapat menanganinya. Tentu cara tersebut salah Beauty! Cara yang benar adalah coba omongkan baik-baik kepadanya. Jika pasangamu mencintaimu, ia bisa saja menghilangkan sifat buruknya. Tambahkan dukunganmu dan rasa cintamu kepadanya agar ia dapat semangat untuk menghilangkan sifat buruk itu.

Saling memaafkan

Sering sekali pertengkaran terjadi di setiap hubungan, bahkan rumah tangga. Bisa saja hal ini diakibatkan karena perbedaan pendapat. Hal tersebut tentu dapat menimbulkan rasa dendam yang berkepanjangan di hati. Misalnya suami kamu melakukan kesalahan, namun ia tahu kalau itu adalah hal yang salah dan mencoba meminta maaf kepadamu.

Walaupun kamu sudah memaafkannya, kamu tetap memiliki dendam di hatimu sehingga kamu melakukan perbuatan yang sama. Hal itu tandanya kamu belum bisa memaafkan suami kamu sendiri Beauty! Itu enggak baik di dalam sebuah hubungan rumah tangga. Jika memang ia mengakui kesalahannya, lebih baik kamu benar-benar memaafkannya tanpa adanya dendam di hati. 

Semoga bermanfaat ya.