Ilustrasi anak laki-laki menangis. (Freepik/fwstudio)
Saat mulai memiliki anak kedua, Moms mungkin merasa bahwa sifat si sulung dan anak kedua sedikit berbeda. Ada yang memiliki watak tenang, tetapi ada juga yang memiliki watak energik.
Umumnya, banyak orang tua berpikir bahwa watak anak kedua lebih rewel dan sering memberontak.
Namun, apakah Moms tahu penyebabnya? Mungkin ada beberapa faktor yang Moms tidak sadari sehingga si kecil memiliki watak tersebut.
Kira-kira apa saja faktor yang memperngaruhinya ya? Yuk, simak penjelasan berikut, dilansir dari berbagai sumber, Kamis (7/10/2021).
Anak yang lahir kedua memang diyakini sebagai pembuat onar dalam keluarga. Sebuah studi yang dilakukan oleh ekonom MIT, Joseph Doyle, mengatakan bahwa anak-anak yang lahir kedua lebih cenderung menunjukkan perilaku memberontak, yang dapat menyebabkan mereka banyak mengalami kesulitan di kesehariannya.
Doyle menemukan hasil bahwa anak-anak yang dilahirkan kedua, dibandingkan dengan saudara mereka yang lebih tua, jauh lebih mungkin berakhir dalam kenakalan anak hingga membuatnya diskors di sekolah atau berlanjut mengalami kenakalan remaja.
Situasi Ini menjadi dua kali lipat terjadi pada anak laki-laki. Doyle menganalisis data dalam keluarga dari Florida dan Denmark, terlepas dari perbedaan geografis, sosial-ekonomi, dan lingkungan si Anak.
Doyle menemukan bahwa dalam keluarga dengan dua anak atau lebih, anak laki-laki kelahiran kedua 20-40 persen lebih mungkin didisiplinkan di sekolah dan akhirnya memasuki sistem peradilan pidana (akibat kenakalan remaja), jika dibandingkan dengan saudara kandung mereka lainnya.
Perilaku buruk yang membuat anak kedua lebih mudah "rewel" mungkin, pada kenyataannya, merupakan kesalahan saudara kandung mereka yang lebih tua karena saudara kandung yang lebih muda cenderung meniru perilaku kakaknya.
Doyle yakin ada beberapa penjelasan yaitu orangtua mungkin lebih fokus pada anak sulung mereka, ini mengakibatkan si Anak kedua jadi memberontak karena kurang mendapatkan perhatian dari orangtuanya.
Para peneliti berpendapat bahwa anak sulung memiliki orangtua mereka sendiri sampai bayi lain lahir. Ketika anak kedua lahir, orangtua harus membagi waktu antara kedua anaknya.
Orangtua harus memberikan pemahaman secara berkala pada anak kedua sejak dini, bahwa perilaku kakaknya tidak semua bisa dijadikan contoh untuk diikuti.
Orangtua juga harus memberikan perhatian ekstra pada anak kedua. Berikut cara mengatasi prilaku memberontak dari anak kedua, diantaranya:
- Tidak menerapkan sikap otoriter pada anak karena akan mempengaruhi kepribadian anak menjadi pemarah.
- Jangan melakukan perintah pada anak di saat yang tidak tepat.
- Buatlah quality time dengan anak, ini bisa diterapkan pada anak sulung atau anak kedua.
- Pusatkan pada hal positif dan tidak membanding-bandingkan.
- Jangan membanding-bandingkan anak
Itulah fakta mengapa anak kedua cenderung lebih rewel. Semoga bermanfaat Moms!