Menu

Moms, Segera Hentikan! Ini 8 Dampak Buruk dari Memukul Anak, Salah Satunya Bisa Sebabkan Trauma

08 Oktober 2021 12:45 WIB

Ilustrasi anak laki-laki menangis. (Freepik/fwstudio)

HerStory, Bandung —

Mendisiplinkan atau menghukum anak dengan memukul masih banyak dilakukan sebagian orang tua. Padahal, menurut UNICEF, memukul anak justru bisa memberikan efek yang buruk pada psikologis anak lho. 

Meski memukul anak bisa jadi akan langsung membuatnya patuh seketika, tetapi banyak dampak buruk yang akan diterima anak jika dipukul. 

Kira-kira apa saja dampak buruknya? Yuk, simak penjelasan berikut, dilansir dari berbagai sumber, Jumat (8/10/2021).

1. Anak mengalami trauma

Menurut The American Academy of Pediatric, trauma dapat terjadi akibat anak sering dipukul dan dimarahi. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut dengan post-traumatic stress disorder (PTSD).

Jika mengalami PTSD, anak akan mengalami beberapa gejala seperti:

- Susah tidur

- Mudah marah dan meledak-ledak

- Konsentrasi menurun

- Daya ingat terganggu

- Mudah terkejut

- Sering melamun

- Selalu merasa curiga dan ketakutan

2. Anak sulit bersosialisasi

Efek lain dari trauma yang dialami oleh anak akibat sering dipukul adalah ia menjadi sulit berkomunikasi dan bersosialisasi.

Ini karena ia selalu dilanda ketakutan pada orang lain. Selain itu, ia pun menjadi tidak percaya diri dan sulit berprestasi dan mengembangkan potensi dirinya.

U.S. Department of Health and Human Service menyatakan bahwa memukul dan membentak anak dianggap sebagai pelecehan fisik dan verbal sehingga dianggap melanggar hak-hak asasi anak.

3. Mengalami gangguan perkembangan otak

Orangtua mungkin menganggap usia balita belum memahami situasi sehingga dengan mudahnya memukul anak. Padahal, pada usia ini, otak berkembang lebih cepat daripada organ lain.

Oleh karena itu, dampak sering memukul anak balita maupun anak yang berusia lebih dewasa berhubungan langsung dengan kecerdasannya.

4. Membuat anak sulit belajar

Tidak hanya pada balita, penurunan kinerja otak juga dapat terjadi akibat memukul anak usia sekolah. Akibatnya, ia menjadi sulit memahami pelajaran.

Anak menjadi sulit mengembangkan diri. Ini karena ia takut mencoba hal-hal yang baru dan khawatir berbuat salah.

5. Anak berperilaku kasar

Akibat anak sering dipukul dan dimarahi akan terlihat langsung pada sikap si kecil. Ia akan tumbuh menjadi anak yang kasar dan agresif.

Si kecil akan menganggap memukul itu adalah hal yang biasa sehingga ia pun melakukan hal yang sama pada orang lain seperti teman atau saudaranya.

6. Anak berisiko melukai dirinya sendiri

Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, memukul anak dapat membuatnya meniru kekerasan. Bukan hanya pada orang lain, ia bisa saja akan melampiaskan emosi pada dirinya sendiri.

7. Anak kabur dari rumah

Anak berupaya untuk lari dari rumah karena takut bertemu dengan orang tuanya. Padahal, rumah seharusnya menjadi tempat yang nyaman dan orangtua seharusnya menjadi sumber kasih sayang.

Ketika semua itu hilang dalam hidupnya, jiwa anak akan kosong dan kekurangan kasih sayang.

8. Berisiko pergaulan bebas

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, akibat anak sering dipukul dapat menyebabkan ia menjadi tidak betah tinggal di rumah.

Pada usia pubertas, hal ini berisiko membuatnya terlibat dalam pergaulan bebas karena mencari pelarian di luar rumah.

Itulah beberapa dampak buruk dari memukul anak. Jangan dilakukan lagi ya Moms!