Menu

Dear Parents, Stop Terapkan Pola Asuh ‘Helicopter’ Ya, Mental Anak Bisa Kena!

08 Oktober 2021 14:20 WIB

Ilustrasi orang tua sedang memarahi anaknya. (freepik/edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Moms, kamu pasti tahu kan kalau sifat dan karakter anak itu dibentuk pertama kali di rumah, yakni dari keluarga terutama orang tua.

Nah, tapi tak sedikit orang tua yang menyadari kalau caranya dalam mendidik atau mengasuh anak justru salah atau gak baik, lho. Salah satunya jika dia menerapkan pola asuh Helicopter Parenting.

Emang apa sih Helicopter Parenting itu?

Istilah Helicopter Parenting atau orang tua helikopter, pertama kali digunakan pada buku berjudul ‘Parents & Teenagers’ yang ditulis oleh Dr. Haim Ginott di tahun 1969. 

Helicopter Parenting adalah sebuah metode pengasuhan di mana orang tua terlalu banyak mengatur atau memperhatikan berbagai aspek kehidupan anak secara berlebihan. Kata helicopter sendiri diartikan sebagai orang tua yang selalu 'terbang di atas kepala anak' dan mengawasi setiap tindakan anak.

Nah, cara mendidik anak model ini mulai bermunculan di generasi milenial saat ini. Di generasi sebelumnya, justru orang tua cenderung lebih ‘membebaskan’ anak, lho, tapi orang tua milenial malah terlihat berlebihan terhadap kehidupan anak. 

Adapun, keterlibatan ini sampai pada tahap di mana anak sulit memilih kegiatan dan minat karena telah dipilihkan dan diatur oleh orang tuanya sendiri.

Pada anak usia batita, orang tua helikopter ini biasanya akan mengikuti anak, selalu bermain dan mengarahkan perilaku anak, sehingga anak sama sekali gak punya waktu sendiri.

Sementara pada anak di usia sekolah, orang tua helikopter ini selalu memastikan anak memiliki guru tertentu atau bahkan membantu tugas rumah dan tugas sekolah si anak. Malah terkadang, helicopter parenting juga mencoba mengatur pertemanan dan status sosial sang anak. Duh!

Nah perlu kamu tahu, Moms, dampak dari pola asuh ini bakal mempengaruhi kesehatan mental anak saat mereka beranjak dewasa, lho. Adapun, beberapa efek buruk dari pengasuhan Helicopter Parenting ini antara lain:

Berisiko alami kecemasan dan depresi tinggi

Fyi Moms, menurut penelitian dari University of Mary Washington, anak-anak dengan helicopter parent ini ternyata memiliki tingkat kecemasan dan depresi yang tinggi. Duh!

Anak menjadi manja

Ya, karena si anak kerap dibantu orang tuanya dalam setiap masalah, maka lambat laun anak pun akan menjadi pribadi yang manja dan malas berusaha. Ia akan dengan mudah beranggapan bahwa orang tuanya pasti akan membantunya.

Turunkan rasa percaya diri anak

Intervensi orangtua secara terus menerus dapat membuat anak berpikir bahwa ia tak dipercaya dalam mengerjakan atau menyelesaikan sesuatu. Hal itu memicu anak menjadi tak percaya pada kemampuan dirinya sendiri, Moms.

Life-skill gak berkembang

Nah, bila kamu selalu ada untuk ‘membereskan masalah’ yang dibuat anak atau mencegah terjadinya masalah sejak awal, gimana anak bisa belajar untuk mengatasi kegagalan, rasa kecewa dan kehilangan, Moms? Ini bisa membuat anak jadi kurang kompeten dalam mengatasi stres dalam hidup mereka sendiri, lho.

Gak punya kemampuan menghadapi masalah

Kemampuan anak dalam menghadapi masalah juga gak berkembang kalau kamu terus-terusan ‘ikut campur’, Moms. Jadi jangan heran Moms kalau nanti anak gak tahu bagaimana cara menghadapi kesedihan ataupun kegagalan dalam hidupnya.

Anak tak terbiasa hadapi tekanan

Asal kamu tahu Moms, kegagalan, tantangan dan tekanan adalah hal yang berguna bagi anak agar bisa berkembang dan mempelajari kemampuan baru. Jadi, anak harus dibiasakan sejak kecil untuk menghadapi semuanya sendiri agar kekuatan mentalnya terasah.

Nah, jika anak terbiasa dengan orang tua yang mengatur semuanya, bisa-bisa dia bakal cepat menyerah saat menemui permasalahan di masa dewasanya nanti, Moms.

Anak selalu merasa 'harus dapat yang terbaik'

Ingat ya, Moms, anak yang selalu diatur dalam kehidupan sosial dan akademiknya sangat mungkin nanti dia bakal terbiasa untuk selalu tergantung dan mengembangkan rasa kalau ia berhak mendapat yang terbaik.

Nah Moms, itulah sebagian kecil dampak buruk dari pola asuh Helicopter Parenting. Memang, sangatlah wajar jika kita mencintai anak dan ingin yang terbaik untuk mereka. Tapi ketika kamu mengintervensi mereka terlalu sering, ini bukan malah membantu tapi justru merugikan mereka, Moms.

Jadi biarkan anak belajar menghadapi tantangan sendiri, Moms. Ini bukan berarti kita membiarkan dia sendirian menghadapi masalahnya, tapi kita harus biarkan anak memandu dirinya sendiri. 

Jadi, stop mendidik anak seperti itu ya, dan biarakan anak ‘terbang’ dengan caranya sendirinya, Moms.

Semoga informasinya bermanfaat, ya!

Artikel Pilihan