Menu

Obat Ronapreve Diklaim Bisa Cegah Kematian Akibat Covid-19, Sudah Aman Belum? Ini Faktanya...

18 Oktober 2021 14:30 WIB

Ilustrasi obat penurun kolesterol, Simvastatin (Freepik.com/rawpixel.com)

HerStory, Jakarta —

Obat ronapreve yang dibuat oleh Regeneron Pharmaceuticals dengan Roche, telah menjadi perbincangan sejak Oktober 2020 lalu.

Kini, obat ronapreve akan digunakan di Australia untuk mengobati atau mencegah infeksi Covid-19 dengan kondisi parah, meskipun enggak bisa disebut sebagai pengganti vaksinasi.

Obat ini juga dapat diberikan kepada orang yang sudah menunjukkan gejala atau mereka yang baru saja terpapar dengan seseorang yang terinfeksi untuk menurunkan risiko terkena virus.

Berdasarkan hasil uji klinis fase 3 terhadap pasien Covid-19 rawat inap berisiko tinggi, menunjukkan bahwa obat ronapreve bisa mencegah kematian hingga 70 persen dan mengurangi durasi gejala hingga empat hari.

Ronapreve termasuk dalam kelas obat yang disebut antibodi monoklonal, atau mAbs. Molekul jenis itu yang diproduksi di laboratorium dengan meniru antibodi alami yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit.

Dikutip dari The Conversation (18/10/2021), berikut ini beberapa fakta mengenai obat ronapreve yang perlu kamu ketahui. Yuk, simak dan catat baik-baik, ya!

1. Mencegah virus menempel pada reseptor

Kandungan obat terdiri dari dua antibodi monoklonal, casirivimab dan imdevimab. Keduanya dirancang untuk menghentikan virus corona yang menempel pada reseptor ACE2 yang terdapat di permukaan sel saluran pernapasan manusia. Virus mengikat reseptor untuk masuk ke dalam sel, di mana ia dapat bereplikasi sebelum menginfeksi sel lain.

2. Berasal dari sel imun penyintas Covid-19

Salah satu mAb berasal dari sel imun penangkal Covid-19 yang diambil dari penyintas. Sedangkan mAb lainnya diproduksi pada tikus yang dimodifikasi secara genetik untuk memiliki sistem kekebalan manusia. 

Keuntungan menggabungkan keduanya adalah mereka menargetkan dua bagian berbeda dari protein lonjakan, banyak di antaranya menonjol dari virus corona, inilah yang digunakan untuk mengikat dengan ACE2. Selain itu, kombinasi itu juga bisa mengurangi kemungkinan virus keluar dari sistem kekebalan tubuh.

3. Mirip terapi konvalesen

Efek dari pengobatan itu diklaim bisa meningkatkan kekebalan tubuh pasien. Sehingga memungkinkan respons kekebalannya segera membersihkan virus dan bisa sembuh dari infeksi. 

Dalam hal itu, cara kerjanya disebut mirip dengan terapi plasma konvalesen, di mana antibodi dari orang yang telah pulih dari penyakit diambil lewat darah dan diberikan kepada orang lain untuk meningkatkan kemampuan pasien melawan penyakit.

Namun, keuntungan dengan mAbs adalah semuanya identik, sehingga hanya mengikat virus corona itu sendiri. Oleh karena itu, kemungkinan lebih kecil untuk menyebabkan efek samping daripada plasma darah, yang mengandung campuran antibodi dan berisiko merusak sel-sel lain di dalam tubuh.

4. Hasil uji klinis

Ronapreve telah menjalani sejumlah uji klinis di seluruh dunia. Menurut perusahaan pengembang, penelitian telah dilakukan terhadap 16.000 pasien Covid-19 pada Juli 2021, baik yang dirawat di rumah sakit maupun yang tidak dirawat di rumah sakit telah menerima obat selama masa uji coba. 

Percobaan dibagi menjadi beberapa tahap, dengan tahap akhir atau fase 3 melibatkan banyak orang untuk memastikan bahwa obat yang diuji bekerja melawan penyakit yang ditargetkan.

Saat fase 3 melibatkan 1.505 peserta di AS, Rumania, dan Moldova. Merek diberi obat ronapreve setengah plasebo. Hasilnya, pasien yang meminum ronapreve mengalami gejala infeksi lebih sebentar.

Nah, itulah beberapa fakta tentang obat ronapreve yang perlu kamu tahu. Semoga bermanfaat, ya!

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Share Artikel:

Oleh: Tasha Rainita