Menu

Bumil Merapat! Pahami Kebutuhan Nutrisi saat Hamil Ya, Jangan Cuma Makan Asal Kenyang, Simak Saran Dokter Ini

21 Oktober 2021 15:47 WIB

Ginekolog, dr. Darrell Fernando, SpOG., saat sesi webinar “Parenting Zaman Now: Optimalkan Tumbuh Kembang si Kecil Sejak dalam Kandungan”, Kamis (21/10/2021). (Riana/HerStory)

HerStory, Jakarta —

Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya tumbuh sehat. Untuk itu, wajib bagi ibu hamil alias bumil memperhatikan nutrisi yang diberikan pada anak, terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan atau yang biasa disebut Golden Period. Menurut Ginekolog, dr. Darrell Fernando, SpOG., 1.000 Hari Pertama Kehidupan ini dimulai sejak terjadinya pembuahan di dalam kandungan, hingga anak berusia 2 tahun.

Kita tahu bahwa 1.000 Hari Pertama Kehidupan itu sangat bermanfaat dan sangat penting untuk si kecil. Masa ini dimulai sejak 9 bulan di dalam kandungan sampai nanti anak berusia 2 tahun. Karenanya, nutrisi sejak ibu mengandung itu menjadi bekal untuk nanti anak dewasa. Sejak di dalam kandungan sampai anak berumur 2 tahun itu perkembangan otaknya 80%. Jadi kalau dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan itu nutrisinya kurang dicukupi, maka modal dia saat dewasa itu kecil. Mungkin bisa saja cuma 65%, dan ketinggalan itu gak bisa dikejar,” tutur dr. Darrell saat sesi webinar “Parenting Zaman Now: Optimalkan Tumbuh Kembang si Kecil Sejak dalam Kandungan”, sebagaimana dipantau HerStory, Kamis (21/10/2021).

dr. Darrell menjelaskan bahwa terpenuhinya asupan makro dan mikro tak hanya bagus untuk kesehatan ibu, tapi juga dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan pembentukkan sel-sel tubuh bayi saat berada di dalam kandungan.

Kata dia, nutrisi makro dan mikro yang seimbang juga akan menjaga daya tahan tubuh ibu dan si kecil agar lebih kuat. Khususnya di tengah kondisi pandemi seperti ini, imunitas yang baik akan menjadi bekal penting ibu hamil menghadapi proses persalinan.

“Makronutrien merupakan nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk energi bagi ibu hamil, serta membantu membentuk organ si kecil. Karbohidrat, protein, hingga lemak, termasuk ke dalam makronutrien. Sedangkan mikronutrien yang terdiri dari vitamin dan mineral dapat menunjang pertumbuhan si kecil selama berada di dalam kandungan,” jelas dr. Darrell.

“Untuk vitamin saat hamil, ingat, sumber gizi ibu itu dari makanannya. Jadi kalau misalnya ibu mau beli banyak jenis vitamin tapi makananannya gak bener, itu gak tepat juga. Vitamin yang ideal adalah zat besi, asam folat, dan juga vit D. Dan sebaiknya konsultasi ke dokter sebelum membeli vitamin untuk mencegah kekurangan dosis ataupun kelebihan dosis,” sambung dr. Darrell.

Terkait hal itu juga, dr. Darrell mengingatkan bahwa konsep kalau ibu hamil itu gak cuma sekedar makan kenyang. Karena, intervensi nutrisi ibu hamil itu sangat penting untuk mencegah penyakit anaknya kelak ia dewasa nanti

dr. Darrell  juga bilang, tak ada makanan khusus atau superior untuk ibu hamil dan menyusui. Yang ada, mereka harus melengkapi makanannya dengan gizi yang lengkap dan seimbang, serta dibutuhkan variasi jenis makanan untuk memenuhi kecukupan gizi.

“Jadi pengaturan gizi yang buruk akan berdampak hingga anak nanti dewasa. Pada saat konsepsi dibutuhkan asam folat, vitamin B12. Dan kebutuhan makanannya dibutuhkan makronutrien dan mikronutrien. Ini tetap dibutuhkan hingga si ibu menyusui. Nah, jika nutrisi maternalnya gak baik, jangan kaget jika nantinya akan berdampak ke anak saat dewasa. Anak berisiko mengidap hipertensi saat dewasa karena pengaruh fungsi ginjal yang gak baik sejak dalam kandungan. Tak hanya itu, anak juga berisiko terkena diabetes, penyakit kardiovaskular atau penyakit jantung dan pembuluh darah. Sehingga jelas ya, optimilasisasi nutrisi si ibu ini sejak hamil hingga menyusui itu sangat penting. Jak gak boleh tuh sekedar cuma makan kenyang,” jelas dr. Darrell.

Lebih lanjut, dr. Darrell menuturkan bahwa kebutuhan nutrisi saat kehamilan itu sekitar 300 kkal/hari atau setara 1 kali snack besar atau 2 kali snack kecil. Yang paling penting, ibu hamil sebaiknya memilih makanan yang segar, bersih, dan matang.

“Jadi, gak ada makanan khusus ya. Yang penting hindari makanan yang pemprosesannya tinggi, mentah atau setengah matang. Sisanya variasinya boleh saja.  Jadi salah kalau ibu hamil blg saya harus makan dobel.

“Jadi jangan lupa untuk 1.000 Hari Pertama Kehidupan juga kita harus berikan bayi itu ASI, dan niatkan untuk memberikan ASI sejak hamil. Kecukupan gizi ibu harus baik, maka kualitas ASI-nya juga akan baik. Lalu ciptakan suasana yang tenang dan nyaman, jadi jangan banyak stress, cemas. Kemudian lakukan inisiasi menyusui dini, dan terakhir komunikasikan dokter sepanjang perjalanan kehamilan dan menyusui,” tandas dr. Darrell.