Menu

Moms Wajib Tahu, 3 Perbedaan Anak Hiperaktif dan Autisme yang Nyaris Serupa Ternyata Sangat Berbeda

17 November 2021 17:20 WIB

Ilustrasi anak hiperaktif dan autis bermain bersama. (Freepik/Edited by HerStory)

HerStory, Sukabumi —

Moms mungkin sering mendengar kata autis dan hiperaktif pada anak yang terlalu aktif ketika bermain dibandingkan anak yang lain. Faktanya, keduanya merupakan hal yang sangat berbeda. 

Meski berbeda, tak menutup kemungkinan keduanya bisa saja terjadi secara bersamaan. Kondisi ini yang membuat semakin sulit untuk membedakan keduanya. 

Pasalnya, anak dengan kondisi tersebut mengalami sulit berkonsentrasi atau fokus, berperilaku impulsif, sulit berkomunikasi dan menjalin hubungan interpersonal. Sehingga terkadang anak dengan gangguan perilaku hiperaktif seringkali dikaitkan dengan autis. 

Secara sederhananya, perbedaan dari hiperaktif dan autisme cukup mudah untuk dilihat. Dimana, hiperaktif mempengaruhi cara otak tumbuh dan berkembang sedangkan autisme adanya gangguan perkembangan yang meliputi kemampuan bahasa, kemampuan belajar, perilaku dan interaksi sosial. 

Untuk lebih jelasnya, yuk simak 3 perbedaan anak hiperaktif dan autisme yang wajib Moms ketahui, sebagaimana dikutip dari berbagai sumber (17/11/2021)

1 Segi Berkomunikasi

Anak dengan autisme sayangnya ia memiliki kesadaran sosial yang rendah sehingga kesulitan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi. Seringkali ia kesulitan untuk mengungkapkan kata-kata dari pikiran dan perasaannya.

Serta sulit untuk melakukan kontak mata. Sehingga membuatnya menjadi sulit untuk mengeluarkan pendapat. Namun jika berbicara mengenai yang ia sukai, sebagian anak dengan autis bisa sampai berjam-jam untuk membicarakan topik tersebut.

Namun pada anak hiperaktif justru sebaliknya, ia cenderung berbicara tanpa henti bahkan tak segan untuk mengintrupsi ketika orang lain berbicara. Hal ini dikarenakan ia senang menjadi dominan untuk mendapatkan perhatian.

2. Cara Memperhatikan 

Anak hiperaktif cenderung tak suka bahkan menghindari dengan sesuatu hal yang membutuhkan konsentrasi atau perhatian.

Sedangkan pada anak autisme, masih ada sesuatu hal yang bisa menarik perhatiannya terhadap sesuatu hal yang ia sukai dan tampak terobesesi. 

3. Segi Rutinitas

Perbedaan ketiga ini semakin memperjelas diantara keduanya. Pasalnya, anak autisme cenderung menyukai keteraturan yang sudah tertata dengan ketertiban.

Misalnya menderetkan mobil-mobilan dan terobesesi dengan satu benda tertentu. Nah, ketika rutinitasnya berubah ia akan marah dan cemas. 

Lain hal anak hiperaktif karena kebalikan dari anak autisme. Lantaran anak hiperaktif mudah bosan dan cepat beralih dari satu aktivitas ke yang lain. 

Jika Moms mendapati si kecil berperilaku yang sama seperti pemaparan diatas, ada baiknya untuk melakukan konsultasi dengan dokter anak ya, Moms. 

Sebab perawatan kedua kondisi tersebut tentunya berbeda, semangat ya, Moms!