Menu

Varian Omicron Diduga Sebabkan Penurunan Antibodi sampai 41 Kali Lipat Lebih Rendah, Perlu Vaksin Booster?

09 Desember 2021 09:20 WIB

Ilustrasi vaksin booster. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Sukabumi —

Dunia kembali digemparkan varian baru Covid-19 yakni Omicron yang diduga memiliki mutasi lebih cepat. Bahkan sebuah penelitian terbaru menyebutkan varian ini mampu menurunkan antibodi 41 kali lebih rendah. 

Sebuah penelitian skala kecil yang dilakukan oleh tim peneliti Sandile Cele dari Afrika Selatan, SARS-CoV-2 Omicron has extensive but incomplete escape of Pfizer BNT162b2 elicited neutralization and requires ACE2 for infection (2021) menyatakan, varian omicorn mampu menurunkan antibodi pasca vaksin Pfizer 41 kali lipat lebih rendah dibandingkan varian lainnya. 

Namun pada seseorang yang sudah pernah terpapar Covid-19 serta vaksinasi dua dosis, meskipun berkurang masih memiliki adekuat dari antibodinya untuk menetralisir varian omicorn. 

Cele dan tim mengatakan kemungkinan vaksin booster diperlukan untuk mencegah serta melawan varian omicorn guna meningkatkan dan menjaga antibodi. 

Kendati begitu perlu digarisbawahi kalau hasil penelitian lain mungkin berbeda karena penelitian ini hanya dilakukan dalam skala kecil pada vaksin Pfizer. Bisa saja berbeda bilamana penelitian mengikutsertakan jenis vaksin lainnya. 

Sehingga pada seseorang yang bukan menerima vaksin Pfizer dan pernah terpapar Covid-19 belum diketahui seperti apa efeknya. 

Terkait gejala dan komplikasi dari varian Omicorn sampai saat ini masih dilakukan penelitian lebih lanjut dan dipastikan belum masuk ke Indonesia.

Hingga saat ini vaksin booster di Indonesia masih ditujukan kepada tenaga kesehatan, mengingat pemerintah masih gencar memenuhi vaksin full dosis secara merata terlebih dulu bagi masyarakat umum. 

Artikel Pilihan