Entreprenur moda Mona Queen terjun langsung ke lokasi korban bencana erupsi Gunung Semeru. Hal ini ia lakukan karena merasa pilu dengan kondisi yang terjadi.

Mona Queen sendiri merupakan entrepreneur di bidang food and beverage. Namun sejak dua tahun terakhir, ia juga merambah ke dunia trading. Tak hanya sebagai trader, ia juga mendirikan organisasi, sekaligus menjadi coach untuk trader pemula.

“Saya merasa pilu, karena kemarin ketika berkunjung langsung ke lokasi yang terdampak erupsi Gunung Semeru, Saya melihat banyak sekali kerusakan yang parah dan berakibat fatal. Rratusan rumah hancur, ribuan orang mengungsi dan puluhan orang meninggal dan bahkan banyak yang belum ditemukan," ujar Mona dalam keterangannya, dikutip dari Suara.com, Kamis (16/12/2021).

Bantuan yang diberikan oleh perempuan berusia 28 tahun ini meliputi kebutuhan logistik, makanan dan minuman, pakaian hingga uang tunai.

“Alhamdulillah, Saya ada sedikit rezeki kemarin, dan langsung memutuskan untuk berangkat ke sana bersama tim. Bantuan yang Saya berikan yaitu berupa makanan sembako, seperti beras, minyak, mi instan, kue, roti dan air mineral. Selain itu saya juga memberi obat-obatan, perlengkapan anak dan bayi, pakaian dan sedikit dana santunan untuk keluarga korban yang meninggal dunia,” ungkap Mona.

Lebih lanjut, ia juga berpesan kepada para korban selamat, untuk tetap semangat dan diberikan ketabahan dan keikhlasan yang besar.

“Saya ingin sampaikan, khususnya bagi mereka yang keluarganya meninggal dan belum ditemukan. Semoga diberikan ketabahan hati. Saya turut berbela sungkawa yang mendalam, untuk para korban." ujarnya.

Seperti yang kita ketahui bencana erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12), hingga kini telah tercatat menelan 43 korban jiwa. Warga terdampak yang mengungsi pun bertambah dan tersebar di lebih dari 100 titik pengungsian.

Hingga kini, bantuan untuk korban erupsi Gunung Semeru pun terus berdatangan dari berbagai pihak. Data yang dilaporkan BNPB atau Badan Nasional Penanggulangan Bencana, beberapa Kabupaten yang terdampak adalah Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar di Jawa Timur.