Menu

Deretan Makanan Populer yang Merusak Sistem Kekebalan Tubuh, Kata Ahli Diet

15 Februari 2022 09:30 WIB

Ilustrasi sakit karena demam berdarah. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Bogor —

Beauty, pandemi Covid-19 telah membawa kesehatan kekebalan tubuh ke garis depan percakapan. Untungnya, kesehatan kekebalan tubuh sangat dipengaruhi oleh pilihan gaya hidup. Apa yang kita makan, bagaimana kita bergerak, dan bagaimana perasaan kita semuanya memengaruhi sistem kekebalan tubuh kita.

Manfaat dari membuat perubahan kebiasaan sehat setiap hari jelas: kita memiliki kekuatan atas kesehatan kekebalan tubuh kita dan dapat memengaruhinya melalui pilihan pola makan dan gaya hidup.

Karenanya, pertimbangkanlah untuk membatasi pilihan makanan berikut, dan pilihlah makanan yang lebih sehat, Beauty!

1. Soda

Sirup jagung fruktosa tinggi dalam bentuk soda telah terbukti meningkatkan penanda inflamasi khususnya dalam konteks diet tinggi kalori.

CRP, nilai lab umum yang menilai peradangan sistemik, ditemukan meningkat pada kelompok peminum soda dalam penelitian ini.

Selanjutnya, minuman soda dapat membuatmu lebih mudah untuk mengonsumsi kalori secara berlebihan — sehingga meningkatkan peradangan.

"Terlalu banyak gula olahan dapat memengaruhi kekebalan dengan meningkatkan penanda peradangan dalam tubuh. Jangan makan permen, minuman manis, dan makanan penutup dengan tambahan gula," kata Lisa Andrews, MEd, RD, Pemilik LD Sound Bites Nutrition.

2. Alkohol

Alkohol dikenal mengganggu sistem kekebalan tubuh kita. Alkohol diperlakukan sebagai racun dalam tubuh dan membutuhkan sumber daya yang signifikan untuk diproses dan dikeluarkan dari sistem kami.

Alkohol juga terkenal karena menurunkan kualitas tidur kita dan dengan demikian, memengaruhi kemampuan kita untuk melawan pilek dan virus pada hari berikutnya.

"Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat mengganggu sistem kekebalan dan merusak kemampuan tubuh untuk bertahan melawan infeksi," kata Joan Salge Blake EdD, RDN, FAND, profesor Universitas Boston dan pembawa acara podcast nutrisi dan kesehatan, Spot On!

Gak cuma itu, alkohol juga dapat merusak usus, mengubah mikrobioma usus, dan fungsi sistem kekebalan tubuh.

3. Makanan Cepat Saji

Umumnya, peradaban barat mendapat reputasi buruk karena kualitas makanan mereka. Faktanya, para peneliti mengamati peradangan sistemik pada tikus ketika diberi makan makanan standar barat.

Salah satu ciri budaya barat adalah makanan cepat saji. Kombinasi makanan yang digoreng, tepung halus, dan gula tambahan berkontribusi pada diet berkalori tinggi yang mendatangkan malapetaka pada sistem kekebalan tubuh kita.

Cheryl Mussatto MS, RD, LD, penulis The Nourished Brain, membongkar penelitian ini.

"Sebuah penelitian di Jerman menemukan bahwa terlalu banyak makanan cepat saji dapat menyebabkan sistem kekebalan bertindak seolah-olah merespons infeksi bakteri yang dapat mempercepat perkembangannya. arteriosklerosis dan diabetes,” tuturnya.

"Satu terlalu banyak hamburger berminyak dengan kentang goreng dan soda besar berdampak pada kesehatan kekebalan tubuh," lanjutnya.

Mussatto juga bilang, kecanduan makanan cepat saji akan menjadi diet tanpa serat, vitamin, mineral dan antioksidan, masing-masing komponen penting untuk fungsi kekebalan tubuh yang sehat.

4. Minyak Omega-6

Asam lemak omega 6 adalah jenis lemak yang mungkin terkait dengan penurunan kekebalan, khususnya jika dikonsumsi secara berlebihan. Minyak ini biasanya datang dalam bentuk hiper-proses dan umumnya dapat dianggap kualitas yang lebih rendah.

Untuk kesehatan kekebalan tubuh, fokuslah pada keseimbangan asam lemak omega-3 hingga omega-6 daripada menghilangkan minyak ini dari makanan Anda.

5. Daging Panggang

Daging panggang menghasilkan senyawa yang disebut produk akhir glikasi lanjutan (AGEs) yang meningkatkan stres oksidatif. Makanan yang mengandung senyawa ini telah dikaitkan dengan kesehatan kekebalan yang lebih buruk dan kanker usus besar.

"Batasi daging panggang dan kurangi asupan daging olahan sebanyak mungkin. Contohnya termasuk daging olahan yang hangus seperti hot dog, bacon, dan unggas," kata Jacqueline Gomes, RDN, MBA.

Artikel Pilihan