Saat Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau asam lambung kambuh, akan muncul sensasi terbakar di dada atau yang dikenal dengan heartburn. Tak hanya itu, terkadang bebebrapa orang juga akan mengalami batuk kronis, radang tenggorokan, dan keluarnya cairan asam yang menyerupai makanan.

Kondisi tersebut bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan membuat pengidapnya susah tidur di malam hari. Nah, konsumsi cokelat menjadi salah satu hal yang sering dipertanyakan keamanannya jika dikonsumsi penderita asam lambung.

Jika seorang pasien GERD mengalami keluhan gejala setelah mengonsumsi cokelat, sebaiknya makanan ini dihindari. Ini karena cokelat menyebabkan otot sfingter esofagus melemas

Sebenarnya, cokelat sudah lama dijadikan salah satu pantangan makanan untuk orang yang memiliki masalah pencernaan, seperti refluks asam lambung (GERD). Pasalnya, makan cokelat bisa memicu gejala ketidaknyamanan dari penyakit tersebut.

Cokelat termasuk di antara makanan yang diyakini dapat memicu kenaikan asam lambung dengan menyebabkan otot sfingter melemas dan asam lambung pun naik. Lemak yang terkandung dalam cokelat juga bisa menyebabkan refluks

Cokelat pada dasarnya mengandung lemak dalam jumlah yang berbeda-beda, tergantung pada jenisnya. Mencerna makanan yang mengandung lemak tinggi juga bisa menyebabkan perut menghasilkan lebih banyak asam yang pada akhirnya bisa menyebabkan asam lambung naik.