Ilustrasi ibu hamil sakit perut. (Freepik/gpoinstudio)
Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau refluks asam terjadi ketika asam lambung sering mengalir kembali ke tabung yang menghubungkan mulut dan perut, yaitu kerongkongan. Penyakit asam lambung (GERD) pada ibu hamil biasanya teradi pada trimester kedua dan ketiga kehamilan.
Refluks asam dapat mengiritasi lapisan kerongkongan menyebabkan heartburn, yang merupakan sensasi terbakar yang tidak nyaman di dada. Wanita hamil sangat rentan terhadap refluks asam dan mulas.
Menurut American Pregnancy Association perubahan hormon adalah faktor yang menyebabkan refluks asam pada ibu hamil.
Selama kehamilan, seorang wanita menghasilkan peningkatan jumlah hormon progesteron. Hormon ini bertanggung jawab untuk merelaksasi jaringan otot polos di seluruh tubuh sehingga rahim dapat meregang dan tumbuh seiring perkembangan janin.
Namun, progesteron juga dapat mengendurkan otot sfingter yang menghubungkan kerongkongan dengan lambung. Sfingter memungkinkan makanan masuk ke perut sekaligus mencegah makanan dan asam lambung bocor ke kerongkongan.
Progesteron mengendurkan sfingter, memungkinkan asam melakukan perjalanan kembali ke kerongkongan.
Selain itu, pada tahap akhir kehamilan, rahim dan janin yang tumbuh semakin menekan perut. Tekanan ini dapat menyebabkan asam bocor keluar dari lambung dan naik ke kerongkongan. Kebocoran ini lebih mungkin terjadi setelah makan saat perut sudah kenyang.
Pengobatan bagi ibu hamil dengan GERD sama seperti pengobatan bagi penderita GERD lainnya. Ini berfokus pertama pada perubahan gaya hidup dan obat-obatan non-resep. Moms dapat mengubah gaya hidup untuk membantu meringankan gejala GERD.
Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK) menguraikan tips berikut untuk mengatasi GERD selama kehamilan di rumah.
“Semua orang berbeda. Beberapa wanita hamil bahkan dapat makan makanan pedas tanpa menimbulkan efek buruk,” jelas Dr. Joe Ritcher, MD, sebagaiaman dikutip dari Akurat.co.
Jika memiliki gejala GERD di malam hari, atasi dengan meninggikan posisi kepala tempat tidur dari 15 sentimeter menjadi 20 sentimeter. Adapun menambahkan bantal tambahan tidak berfungsi.
Kamu juga disarankan untuk tidak merokok atau mengunyah tembakau, serta gunakanlah pakaian yang nyaman dan tidak terlalu ketat.
Jika ingin mengonsumsi obat alami atau yang dijual bebas, sebelumnya kamu harus berbicara dengan penyedia layanan kesehatan. Mereka dapat membantu menentukan apakah obatnya efektif serta aman untuk ibu hamil dan janin.
Kamu harus menemui dokter mereka jika kondisi tidak kunjung membaik meski sudah melakukan berbagai cara. Apalagi jika Bunda sudah kesulitan makan hingga terajdi penurunan berat badan.
Adapun ahli gastroenterologi dan dokter kandungan harus bekerja sama untuk mengoptimalkan pengobatan.
Lihat Sumber Artikel di Akurat
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.