Penyakit diare (istimewa)
Penyakit hepatitis akut misterius yang sudah menyebar di sejumlah negara, termasuk Indonesia, kini semakin membuat masyarakat resah dan khawatir.
Kementerian Kesehatan telah mencatat bahwa ada 15 orang yang terpapar penyakit hepatitis akut sejak 27 April lalu. Beberapa suspek juga telah terdeteksi di sejumlah wilayah.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menyampaikan apa saja gejala hepatitis akut yang dialami anak-anak. Salah satu gejala yang paling umum adalah diare terus menerus yang dialami anak.
Ketua unit kerja koordinasi Gastrohepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Muzal Kadim menjelaskan perbedaan diare biasa dengan diare gejala hepatitis akut.
Moms, berikut ini perbedaan diare biasa dan diare gejala hepatitis akut yang perlu diperhatikan dan diwaspadai. Yuk, simak baik-baik, ya!
Diare merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum menyerang anak-anak. Biasanya, diare disebabkan oleh konsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi virus, bakteri, atau parasit. Penyakit ini juga bisa terjadi karena infeksi virus yang dikenal dengan sebutan rotavirus.
"Demam lebih dulu, kemudian muntah dua hingga tiga kali, baru kemudian diare," kata Muzal Kadim.
Diare yang disebabkan oleh rotavirus juga biasanya lebih cair, berbau asam yang disertai dengan kembung di bagian perut.
Diare gejala hepatitis akut juga disertai demam dan mual. Hanya saja, demam yang dialami anak biasanya lebih ringan. Sebaliknya, mual dan muntah yang dialami anak biasanya lebih ringan.
"Gejalanya biasanya mual. Ada diare, tapi jarang buang airnya dan demamnya ringan. Anak juga mengalami nyeri perut karena pembesaran hati," jelas Muzal.
Nah, itulah perbedaan diare biasa dengan diare akibat hepatitis. Selalu waspada ya, Moms!