Menu

Bisa Bikin Komplikasi, Hipertensi Mesti Segera Diobati, Ikuti Juga Tips dari Pakar Ini Beauty!

18 Mei 2022 12:02 WIB

Ilustrasi mengukur tekanan darah dalam tubuh. (Unsplash/Mockup graphics)

HerStory, Bogor —

dr. Djoko Wibisono, Sp.PD-KGH., selaku Sekretaris Jenderal InaSH, sekaligus Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Ginjal Hipertensi, menegaskan bahwa hipertensi alias penyakit tekanan darah tinggi tak perlu ditakuti, tetapi jelas harus dikenali dan dikendalikan untuk mencegah komplikasi yang dapat mengakibatkan kerusakan organ.

dr. Djoko bilang, hipertensi yang tidak dikendalikan dan ditangani dengan tepat dapat menyebabkan kematian akibat kerusakan organ. Hal ini dikenal dengan istilah Hypertension-Mediated Organ Damage (HMOD).

Adapun, hipertensi yang tak terkontrol, dapat menyebabkan terjadinya komplikasi seperti penyakit jantung koroner dan stroke, gagal jantung, gagal ginjal, penyakit vaskular perifer, dan kerusakan pembuluh darah retina yang dapat mengakibatkan gangguan penglihatan.

“Nah, dampak kerusakan organ yang disebabkan oleh hipertensi pada otak mengakibatkan stroke, pada jantung mengakibatkan penyakit jantung koroner, infark miokard, pembesaran jantung kiri dan gagal jantung. Selain itu, hipertensi pada ginjal dapat menyebabkan Penyakit Ginjal Kronik (PGK) yang membutuhkan hemodialysis, hipertensi pada mata dapat menyebabkan retinopati yang berakhir dengan kebutaan,” tutur dr. Djoko, saat virtual Press Conference World Hypertension Day 2022, yang digelar secara virtual, Selasa (17/5/2022).

dr. Djoko juga menegaskan, komplikasi hipertensi dapat dicegah dengan mengendalikan tekanan darah baik dengan perubahan gaya hidup dan terapi farmakologi (obat).

“Pengendalian hipertensi tak hanya tergantung pada obat dari dokter tapi diperlukan kerjasama, kedisiplinan, dan upaya yang gigih dari pasien,” papar Djoko.

Lebih lanjut, dr. Djoko pun membagikan tips yang bisa dilakukan penderita hipertensi untuk tetap hidup sehat, diantaranya seperti menurunkan berat badan atau menjaga berat badan tubuh, mengatur diet, terutama membatasi konsumsi garam menjadi kurang dari 5 gram per hari.

“Kemudian, berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, lalu olahraga teratur minimal 30 menit per hari dan usahakan setiap hari, minum obat sesuai petunjuk dokter, dan melakukan pemeriksaan laboratorium untuk deteksi dini komplikasi. Yang juga penting, banyak konsumsi sayur dan buah, hindari lemak berlebih,” ujar dr. Djoko.

Kemudian, dr. Djoko pun mengingatkan masyarakat untuk mengontrol tekanan darah sejak dini dengan gaya hidup sehat dan mengecek tekanan darah secara berkala. Hal dapat dilakukan untuk menghindari komplikasi hipertensi terhadap penyakit jantung.

“Dan, apabila merasa curiga mengalami hipertensi, segera temui dan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan bantuan medis yang tepat,” pungkasnya.