Menu

Kata Dokter Estetika Soal Definisi Cantik: Bukan Hidung Mancung, Dagu Runcing, Bibir Tebal, tapi…

20 Mei 2022 13:16 WIB

Ilustrasi wanita. (Shutterstock/Edited By HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beauty, bentuk wajah merupakan salah satu faktor yang memengaruhi penampilan dan tingkat kepercayaan diri seseorang. Lantas menurutmu, wanita cantik itu yang seperti apa sih, Beauty?

Ya, definisi cantik sendiri memiliki arti yang berbeda-beda tergantung pada sudut pandang individu. Namun jika dilihat dari estetika, menurut dr. Danu Mahandaru, Sp.BP-RE., selaku Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik The Clinic Beautylosophy, cantik atau wajah yang sempurna dinilai dari garis wajah yang simetris dan proporsional dengan menonjolkan karakter masing-masing individu.

“Cantik itu yang seperti apa sih? Cantik itu bukan cuma dagu yang tirus, hidung mancung, dan bibir tebal. Cantik juga bukan hanya tentang wajah simetris, tapi cantik itu bagaimana kita mengharmonisasikan wajah kita kayak alunan nada. Ibaratnya gitu, yang dipengaruhi juga oleh tren,” tutur dr. Danu, saat Konferensi Pers dan Peluncuran E-Shape is the New V-Shape”, di Wyl's Kitchen, Veranda Hotel at Pakubuwono Jakarta, belum lama ini.

Lebih lanjut, dr. Danu menuturkan bahwa jika dianalisa lebih lanjut, bentuk yang wajah ideal atau menarik itu juga bervariasi. Market atau tren yang tengah berkembang di masyarakat turut berpengaruh pada bentuk wajah yang dianggap ideal.

“Seperti di Korea misalnya, wajah ideal pria bentuk wajahnya cenderung ke arah soft. Sedangkan untuk di negara Barat tipikal pria dengan rahang tegas dan wajah persegi masih dianggap menarik. Nah kalau di Indonesia justru kombinasi antara dua itu dan lebih beragam. Jadi sebenarnya wajah yang ideal itu, yang harus diperhatikan adalah proporsi bentuk wajahnya seimbang antara rahang dan dagu," kata dr. Danu

Nah, belakangan melakukan aesthetic facial filler jadi salah satu solusi untuk mewujudkan wajah ideal, Beauty. Tren ini merupakan treatment yang  berfokus pada area tengah dan bawah wajah. Sehingga, dengan perawatan tersebut, wajah akan berubah menjadi berbentuk V, atau lebih tirus dari sebelumnya, yang dikenal dengan istilah V-Shape.

dr. Danu bilang, bentuk wajah V memang sudah cukup dikenal di Indonesia. Namun saat ini, treatment dari Korea itu sudah mulai ditinggalkan. Alasannya, kekurangan dari perawatan estetik V-Shape ini sendiri, kata dr. Danu, hanya berfokus pada injeksi di area dagu saja.

“Ini disebabkan oleh kurang relevannya praktik tersebut dengan kebutuhan pasien modern. Pada pasien wanita yang hanya menerima injeksi V-Shape pada area dagu saja, lama kelamaan dagunya akan cenderung memanjang dan menggantung, sehingga wajah menjadi tidak natural, tidak proporsional, dan kurang menarik,” beber dr. Danu.

Kemudian, dr. Danu mengatakan, setelah era V-Shape, kini perawatan E-Shape menjadi pilihan utama pasien dan dokter ahli kecantikan di Indonesia, karena dapat mencapai struktur wajah yang lebih proporsional, serta bersifat inklusif bagi wanita maupun pria.

Tren kecantikan satu ini adalah konsep pembentukan wajah melalui perawatan estetika berupa injeksi filler yang disesuaikan dengan keunikan anatomi wajah masing-masing.

Metode filler-nya sendiri menyesuaikan pola huruf "E" di wajah dan berfokus pada tiga titik di area seperti di pipi, garis rahang dan dagu, dan menggunakan pendekatan 3D atau tiga dimensi, sehingga hasilnya lebih terlihat natural, proporsional dan menarik.

Perawatan E-Shape dapat memberikan penampilan wajah yang attractive sehingga dapat menjawab keraguan dan keresahan pasien pria pada perawatan estetik. Bagi para pria, definisi wajah yang menarik adalah wajah dengan tampilan rahang dan dagu yang memberikan kesan maskulin dan tegas. Sementara bagi wanita, perawatan E-Shape dapat membentuk struktur wajah bagian bawah yang berbentuk V mulai dari rahang, tak hanya V di area dagu saja sehingga hasilnya lebih natural, elegan, dan terbukti proporsional,” papar dr. Danu.

dr. Danu melanjutkan, dalam membentuk kontur wajah dengan E-Shape, terdapat tujuh titik suntik bagi wanita dan sembilan titik bagi pria. Cairan filler-nya juga menggunakan bahan khusus, seperti hyaluronic acid yang aman digunakan serta memberi kesan wajah awet muda dan kencang.

Bahkan, untuk pasien berumur tua dan memiliki kelainan struktur tulang di area wajah bawah, seperti chin recession atau kondisi dagu yang melemah bisa terbantu dengan metode ini.

“E-Shape ini juga bisa memberikan efek lifting, dan perubahan pada garis senyum. Treatment-nya sendiri gak memakan waktu lama, sekitar 30 menitan. Dan Sekali perawatan, E-Shape bisa bertahan selama 18-24 bulan. Pasien bisa pun bisa langsung beraktivitas secara normal setelah melakukan treatment E-Shape ini,” pungkas dr. Danu.

Nah Beauty, apakah kamu tertarik melakukan treatment E-Shape ini?

Artikel Pilihan