Menu

Benarkah Marah-marah Sebabkan Penyakit Darah Tinggi? Begini Lho Moms Penjelasannya

23 Mei 2022 07:00 WIB

Ilustrasi marah (Freepik)

HerStory, Rembang —

Apakah Moms pernah mencoba meredakan amarah orang lain dengan peringatan penyakit darah tinggi alias hipertensi? Ya, banyak orang mempercayai bahwa ada kaitan erat antara tekanan darah tinggi dengan amarah seseorang.

Namun, benarkah marah bisa menyebabkan seseorang mengidap tekanan darah tinggi? Atau pernyataan tersebut hanya mitos belaka? Yuk Moms cari tahu jawabannya!

Melansir dari laman Kompas.com, Senin (23/5/2022), Dokter Nurul Afifah mengungkapkan bahwa marah memang dapat memengaruhi kesehatan. Mengapa? Menurutnya kebiasaan marah bisa membuat tekanan darah tinggi.

Ini lantaran jantung dituntut bekerja ekstra ketika seseoarng marah. Akhirnya, organ vital ini memompa darah lebih kuat sehingga darah mengalir lebih banyak setiap detiknay ketimbang dalam keadaan normal.

Nah, saat seseorang marah, pembuluh darah juga akan kehilangan kelenturan dan berubah menjadi kaku Moms. Akibatnya, pembuluh darah tak bisa mengembang saat jantung memompa darah melalui arteri.

Kondisi saat peredaran darah berlebih ditambah pembuluh darah kaku menyebabkan tekanan darah meningkat. Selain itu, penderota hipertensi juga disebut-sebut lebih sering marah. Mengapa ya?

Para ahli belum mengetahui secara pasti mengapa penderita hipertensi suasan hatinya gampang sekali berubah. Nmaun, ada beberapa teori pendukung yang mengaitkan kebiassan marah dengan gejala hipertensi, seperti sulit mengendalikan stres.

Ya, para ahli menyebut bahwa orang yang mengidap hipertensi sulit mengendalikan stres lantaran respons otak yang terganggu hipertensi. Hal ini membuat otak mengeluarkan dorongan amarah sebagai responsnya.

Namun, teori tersebut masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Jadi, yuk Moms hindari marah-marah. Biar tubuh kita lebih sehat! Semoga informasi ini bermanfaat.