Seorang wanita dengan rambut yang diwarnai. (Unsplash/Luis Quintero)
Mungkin bagi para orang tua mengecat rambut salah satu solusi tepat untuk menutupi uban. Namun, tak banyak diketahui kalau sering mengubah warna bisa memicu sel kanker lho Moms.
Hal ini karena kandungan warna rambut permanen memakai bahan berbahaya seperti amonia, peroksida, p-phenylenediamine, diaminobenzene, toluene-2, 5- diamine dan resorsinol.
Semua bahan kimia ini dapat menyebabkan iritasi serius pada kulit, mata, dan paru-paru hingga beberapa jenis kanker termasuk kanker payudara, kulit dan ovarium.
Mleansir Times of India, Rabu (25/5/2022), sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Harvard dan diterbitkan dalam The Journal of The BMJ, warna rambut alami ternyata berdampak pada kemungkinan beberapa jenis kanker.
Untuk lebih memahami risiko kanker akibat pewarna rambut, peneliti menganalisis data dari 117.200 wanita dari Nurses 'Health Study, termasuk penilaian paparan pewarna rambut.
Tak satu pun dari wanita ini memiliki riwayat kanker dan mereka diamati selama 36 tahun.
Penggunaan pewarna permanen dikaitkan dengan peningkatan risiko karsinoma sel basal pada kulit. Risikonya lebih tinggi pada wanita dengan rambut terang alami.
Hasilnya menemukan peningkatan risiko tiga jenis kanker payudara - reseptor estrogen-negatif, reseptor-negatif progesteron dan reseptor-hormon-negatif. Kanker ovarium juga dikaitkan dengan penggunaan pewarna rambut permanen. Risikonya meningkat dengan peningkatan jumlah dan frekuensi wanita menggunakan pewarna rambut.
Risiko limfoma Hodgkin juga terlihat dengan penggunaan pewarna rambut permanen pada wanita yang memiliki rambut gelap alami. Warna yang lebih gelap dikatakan memiliki konsentrasi yang lebih tinggi.