Ilustrasi bayi belajar jalan. (Pinterest/Freepik)
Stunting identik dengan perawakan tubuh anak yang pendek akibat kurang gizi kronis. Ternyata, gak cuma dari tinggi badan ada tanda lain kemungkinan stunting yang dapat dilihat dari berat badan, lho.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Satgas Stunting dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. Dr. dr. Damayanti, R. Sjarif, Sp.A(K) dalam Media Gathering: Ramadan Menjadi Momen Orang Tua Refleksi Diri dalam Nutrisi, Pengasuhan dan Stimulasi Optimal yang diadakan oleh Tentang Anak.
Melasir Suara.com, Prof. Damayanti mengatakan berat badan anak hingga usia di bawah dua tahun yang tak adekuat atau memadai bisa menjadi tanda awal stunting sehingga perlu segera mendapatkan penanganan dokter.
"Tanda awal kenaikan berat badan tidak adekuat. Sudah ada tanda. Cari pertolongan ke dokter. Nanti dokter akan lihat ada penyakit apa, sambil makanan (anak) diperbaiki," kata dokter spesialis anak konsultan nutrisi dan penyakit metabolik itu.
Ia menjelaskan bahwa salah satu penyebab stunting pada anak adalah karena asupan makan yang gak mencukupi kebutuhan. Hal ini meningkatkan risiko anak terserang penyakit, seperti infeksi.
Anak yang stunting berisiko mengalami turunnya hormon pertumbuhan yang ditandai berhentinya pertumbuhan. Bila tak kunjung diintervensi, maka nantinya menjadi pendek. Di sisi lain, otak mereka tidak berkembang sehingga terjadilah gangguan kecerdasan.
Kemudian, karena anak kurang gizi, tubuhnya berusaha untuk beradaptasi sehingga menahan lemak. Walaupun anak sudah mendapatkan asupan makan yang benar, tubuh tetap menahan lemak. Akibatnya, muncul risiko perlemakan dan muncul penyakit seperti jantung koroner di kemudian hari.
"Stunting hanya tanda, yang paling gawat (dampak) pada otak dan risiko penyakit," kata Prof. Damayanti.
Agar anak tak terkena stunting, maka sebaiknya orangtua memperhatikan tanda awalnya, yakni bila 3 bulan pertama kenaikan berat badan anak kurang dari 750 gram. Bila anak berusia dibawah 1 tahun berat badannya tidak 100 gram dan pada anak di atas 1 tahun gak naik 50 gram dalam seminggu, maka perlu segera dirujuk ke dokter.
"Cepat pergi ke dokter. Kalau anak (berat badan) naiknya enggak bener, itu bukan hanya asupan yang tak adekuat, tetapi juga ada penyakit yang menyertainya. Jangan-jangan manajemen laktasi tidak bagus. Harus dimonitor," tutur Prof. Damayanti.
Pertolongan dini anak yang berat badannya tak adekuat memungkinkan dokter memberikan terapi sembari mencari penyakit yang diderita anak dan memberikannya asupan nutrisi sesuai kebutuhan anak.
Lalu, bila anak sudah terkena stunting, maka masih memungkinkan diperbaiki asalkan usianya masih dibawah 2 tahun. Tetapi, menurut Prof. Damayanti, usaha yang dilakukan tak sederhana dan hasilnya tak bisa 100 persen memperbaiki.
"Penelitian mengatakan, dikasih makan ditambah susu yang protein tinggi ditambah stimulasi agar otak berkembang, itupun hanya 90 persen bisa memperbaiki yang sudah rusak," pungkas Prof. Damayanti.
Lihat Sumber Artikel di Suara.com
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.