Menu

Rokok Bisa Redakan Stres, Mitos atau Fakta?

07 Juni 2022 16:55 WIB

Ilustrasi wanita yang sedang merokok. (Unsplash/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Meski bahaya rokok terus digaungkan, namun hal ini tak memberikan efek jera bagi para pecandunya. Selain ketagihan, banyak perokok yang mengaku merokok untuk menghilangkan beban pikiran alias membantu meredakan stres.

Emang benar ya rokok bisa redakan stres? Atau anggapan ini hanya mitos belaka? Yuk Moms carai tahu penyebabnya.

Psikolog Klinis Liza Marielly Djaprie menjelaskan bahwa asumsi merokok dapat meredakan stres tak sepenuhnya mitos.

"Sebenarnya, rokok meredakan stres itu tak sepenuhnya mitos. Sebab, sejak kecil kita sudah terbiasa mencari kenyamanan melalui aktivitas oral," ujarnya, dilansir dari Antara, Selasa (7/6/2022).

Liza menjelaskan, pada saat seseorang masih bayi maka dia akan menangis ketika sedang merasa tak aman. Misalnya saat popok basah, lapar, dan lain sebagainya.

Solusi yang saat itu didapatkan adalah dengan memberikan ASI atau dot bayi agar sang anak kembali tenang. Oleh sebab itu, secara tak langsung seseorang pun memiliki program di otaknya bahwa aktivitas oral dapat meredakan rasa tidak nyaman.

Hal tersebut pun juga dapat terbawa hingga sang anak telah tumbuh dewasa.

"Pada saat kita sudah dewasa dan lagi stres, penuh tekanan, itu biasanya kita selalu mencoba mencari kenyamanan. Biasanya balik lagi kita ke fase oral," ungkapnya.

Oleh karena itu, ketika seseorang sudah dewasa, ketika merasa stres, orang itu akan mencoba untuk mencari kenyamanan melalui aktivitas oral. Hal inilah yang membuat masyarakat berasumsi bahwa rokok dapat meredakan stres.

“Kecenderungannya itu memang kita mencari pelampiasan rasa stres kita dengan mencari kenyamanan melalui aktivitas oral. Entah itu merokok atau emotional eating," ujarnya.

Namun, hal itu bukan menjadi alasan untuk seseorang mencoba merokok. Sebab, hal terbaik untuk mengatasi sebuah masalah atau rasa stres adalah memikirkan jalan keluar dari persoalan tersebut.

"Apakah harus rokok? Ya, enggak juga. Apakah harus oral? Tentu tidak. Sebenarnya, ketika kita stres, cara terbaik tentu adalah problem solving, bukan melarikan diri pada hal-hal yang lain," pungkasnya.

Artikel Pilihan