Menu

Gula Darah Tak Kunjung Turun? Ini Obat Alami yang Wajib Diminum Penderita Diabetes, Banyak di Pasar dan Supermarket Moms

01 Juli 2022 23:25 WIB

Ilustrasi jamu kunyit (Pinterest/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Apakah kamu didiagnosis mengidap diabetes melitus tipe 2 Moms? Jika iya, tentu kamu wajib menjaga kestabilan gula darah agar tetgap stabil. Pasalnya, gula darah menjadi kunci utama agar tubuh tetap sehat meski mengidap diabetes.

Dari banyak cara mengendalikan gula darah, penggunaan obat alami masih dipercaya sebagian masyarakat Indonesia sebagai terapi pendukung untuk diabetes. Alasannya, bahan alami diyakini lebih minim efek samping, murah, dan aman.

Apa saja bahan alami tersebut? Langsung aja yuk kepoin!

1. Ginseng

Sebuah penelitian menemukan ginseng memiliki kandungan alami yang dapat digunakan sebagai obat herbal diabetes. Senyawa alami dalam ginseng bisa membantu mengatur penyerapan glukosa dalam tubuh sehingga mencegah gula darah melonjak tiba-tiba.

Penelitian lain yang diterbitkan dalam Journal of Medicinal Plants Research pun menunjukkan khasiat ginseng sebagai obat alami untuk diabetes. Baik akar, buah, maupun daun ginseng dari spesies Amerika maupun Asia sama-sama efektif membantu mengendalikan kadar gula darah.

2. Kayu manis

Salah satu penelitian yang mendukung manfaat kayu manis sebagai obat alami diabetes adalah penelitian dari Journal Diabetes Science and Technology. Peneliti menyebutkan mengonsumsi kayu manis 1, 3, atau 6 gram per hari bagi pasien diabetes tipe 2 dapat menurunkan kadar gula darah.

Kayu manis juga menekan risiko komplikasi diabetes yang berhubungan dengan darah tinggi dan jantung.

3. Kunyit

Kunyit, dianggap berpotensi sebagai obat herbal diabetes sebab membantu mengendalikan gula darah. Dengan mengonsumsi obat tradisional ini, kadar gula darah pengidap diabetes bisa turun hampir 18% setelah mengonsumsi 300 mg kunyit dalam bentuk obat herbal per hari.

Studi lain pada jurnal Diabetes Care menunjukkan konsumsi 1,5 gram kunyit setiap hari selama 9 bulan mencegah perkembangan penyakit diabetes tipe 2 pada orang yang mengalami prediabetes.