Menu

Moms, Hentikan Kebiasaan Sering Berbohong pada Anak! Begini Dampaknya Saat Dewasa

16 September 2020 09:30 WIB

Ilustrasi ibu dan anak yang sedang bertengkar. (Hairconfirm.com/Edited by Herstory)

HerStory, Bogor —

Apakah Moms pernah berbohong pada anak? Berbohong adalah salah satu kebiasaan buruk, jadi jangan dibiasakan ya Moms! Kebohongan dapat mengikis kepercayaan dan mengajarkan ketidakjujuran pada anak. Meski begitu sepertinya masih banyak orangtua yang melakukan kebiasaan buruk ini pada anaknya dan beranggapan bahwa hal tersebut biasa saja.

Moms, biasanya orangtua berkata bohong pada anaknya untuk mempermudah saat menjelaskan sesuatu yang rumit. Mereka malas untuk menjelaskan secara detail sehingga mengambil jalan pintas. Padahal, berbohong pada anak dapat menyebabkan berbagai dampak buruk ketika ia beranjak dewasa lho, Moms. Melansir dari Halodoc, Rabu (16/9/2020) berikut dampak berbohong pada anak.

1. Mengikis Kepercayaan pada Orangtua

Salah satu dampak berbohong pada anak yang dapat terjadi adalah membuatnya sulit percaya kepada orangtuanya. Ketika dirinya mengetahui telah dibohongi, telah tertanam dalam benaknya apabila ayah dan ibunya bukan orang yang dapat dipercaya. Maka dari itu, dengan berbicara jujur kamu dapat menghindari hal tersebut terjadi.

2. Anak akan Meniru

Anak adalah cerminan dari orangtuanya. Maka dari itu, jika orangtuanya kerap berkata hal-hal yang tak benar, kemungkinan besar dirinya akan mencontoh apa yang telah dipelajarinya di rumah. Bukan tak mungkin, suatu hari nanti anak akan berkata bohong pada orangtuanya sendiri tentang apa pun. Moms pasti tak ingin dampak dari berbohong terjadi pada anak-anak, maka dari itu cobalah untuk selalu berkata jujur.

3. Menimbulkan Efek Buruk saat Dewasa

Dampak berbohong pada anak lainnya yang dapat terjadi adalah menimbulkan efek buruk ketika anak sudah dewasa. Saat anak sudah merasa dibohongi, ada perasaan dendam dalam dirinya yang timbul. Sehingga, anak tersebut dapat melakukan perbuatan yang buruk, seperti agresi, tak taat aturan, hingga bersifat impulsif.

4. Menimbulkan Gambaran yang Negatif pada Orang Lain

Tak sedikit orangtua yang menggunakan figur orang lain agar anaknya mau mematuhi apa yang dikatakan ayah dan ibunya. Contohnya, ketika anak tak ingin makan dan diancam akan dipanggilkan polisi, atau semacamnya. Dengan cara ini mungkin anak mau makan karena takut, tetapi sosok polisi menjadi sesuatu yang negatif bagi dirinya.

5. Berbohong Dapat Menghindari Masalah

Beberapa anak mungkin saja belajar apabila dengan berbohong dapat membuatnya terhindar dari masalah yang mungkin terjadi. Sehingga, suatu saat akan menjadi kebiasaan yang dianggapnya hal yang wajar untuk dilakukan. Hal tersebut dapat menjadi kebiasaan hingga dirinya sudah dewasa.