Menu

Jangan Dianggap Remeh, Ini 3 Dampak Efek Samping Obat yang Perlu Diketahui Menurut Ahli

18 September 2020 16:45 WIB

Ilustrasi kumpulan obat. (pinterest/freepik)

HerStory, Jakarta —

Beauty, tahu enggak sih kalau 17 September 2020 kemarin, merupakan peringatan Hari Keselamatan Pasien Sedunia lho. Hari Keselamatan Pasien Sedunia ini menyuarakan solidaritas global untuk meningkatkan keselamatan pasien. Efek samping obat menjadi salah satu hal yang paling penting dalam menjaga keselamatan dan juga keamanan pasien.

Dewasa ini, mungkin banyak di antara Beauty yang jarang melaporkan efek samping obat ke instansi kesehatan terkait. Padahal, dengan berpartisipasi aktif melaorkan kejadian yang enggak dingginkan dari efek samping obat ini sangat penting dilakukan lho, Beauty.

Dalam webinar Patient Safety Day 2020, Ketua International Society of Pharmacovigilance (ISoP) Indonesia, dr Jarir At Thobari, mengatakan kalau obat tak hanya memberi manfaat saja bagi pasien. Melainkan, juga memiliki risiko yang dapat memperburuk kondisi pasien.

"Obat punya risiko dan terjadi pada setiap orang. Bahkan, risiko itu jauh lebih berat dibanding penyakit yang diobati," ujarnya.

Jarir mengatakan efek samping obat merupakan reaksi, efek, atau tanda yang enggak dinginkan dan dapat merugikan pasien. Gejala reaksi ini muncul, setelah pasien mengonsumsi obat-obatan tersebut. Entah ditujukan untuk pencegahan, diagnosis, dan juga terapi. 

Di samping itu, akedemisi Departemen Farmakologi dan Terapi Universitas Gadjah Mada (UGM) ini juga menjelaskan terkait dampak dari efek samping obat. Menurutnya, dampak efek samping obat begitu luas. Mulai dari ringann hingga sangat fatal.

Berikut dampak efek samping obat menurut Jarir yang dibagi ke dalam tiga bagian.

Keberhasilan terapi

Dampak pertama dari efek samping obat adalah keberhasilan terapi. Efek samping obat dapat menggangu keberhasilan terapi yang tengah dijalani oleh pasien.

"Untuk keberhasilan dari terapi, ini tentunya efeknya akan menggangu terapi dari penyakit itu sendiri. Karena bisa saja, karena efek samping yang berat misalnya, dokter akhirnya memutuskan untuk enggak meneruskan pengobatan tersebut atau menggan pengobatan tersebut," katanya.

Hal tersebut sangat menggangu dan bisa saja efek samping obat tersebut menimbulkan gangguan baru yang mempengaruhi proses terapi. 

"Tentunya ini akan mengganggu keberhasilan dari terapi. Atau kemudian, obat tersebut ternyata menimbulkan gangguan yang baru tentunya juga terapi utama yang diberikan itu karena gangguan obat akibat efek samping itu juga akan menggangu proses terapi," jeasnya. 

Ekonomi

Saat pasien mengalami gejala efek samping obat bisa saja membuatnya harus melakukan pengobatan lebih lanjut yang membutuhkan banyak biaya. Hal ini sontak membuat ekonomi pasien atau dari keluarga juga ikut terganggu akibat efek samping obat tersebut. 

"Ekonomi ini dalam arti kalau kita mendapatkan efek samping obat, akhrnya diterapi efek samping tersebut atau mungkin harus rawat inap akibat efek samping itu tentunya akan menambah biaya pengobatan.Misal, itu menyebakan kematian tentu dampak ekonomi bagi keluarga ya itu sangat besar," paparnya.

Dampak psikologi

Terakhir, Jarir menjelaskan kalau efek samping obat juga bisa menggangu psikologis pasien. Obat bisa saja memiliki efeks samping yang membuat tubuh pasien menjadi lemh, hilangnya nafsu makan, hingga menggangu psikologis pasien tersebut. 

"Dampak psikologi ini berbahaya bagi proses pengobatan dan juga enggak baik misalnya bagi kondisi sosial atau keluarga," imbuhnya.

Nah Beauty, sudah tahu kan betapa berdampaknya efek samping obat dalam berbagai aspek? Untuk itu, mulai saat ini yuk lebih peka, lebih peduli, dan lebih berpartisipasi untuk melaporkan efek samping obat yang digunakan. Entah digunakan oleh dirimu sendiri, keluarga, kolega, atau bahkan temanmu sendiri.

Semoga bermanfaat!