Menu

Working Moms, Lelah Karena Virtual Meeting Saat WFH? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

21 September 2020 11:45 WIB

Ilustrasi wanita bekerja dari rumah. (Unsplash/Annie Spratt)

HerStory, Bogor —

Working Moms, pasti sudah mulai jenuh dengan virtual meeting yang melelahkan. Padahal, seharusnya virtual meeting bisa memudahkan dari segi waktu, tempat dan persiapan. Namun, kenapa rasanya jadi lebih melelahkan ya dibanding meeting tatap muka.

Saat virtual meeting, kamu fokus pada kamera sementara pikiran melayang kemana-mana. Selain itu, kamu juga harus berusaha untuk terlihat tertarik pada bahasan diskusi. Mulai dari mengatur mimik wajah, intonasi suara, belum lagi menangkap dan mencerna pembicaraan dari peserta meeting

Beberapa hal tersebut bikin otakmu bekerja ekstra sehingga kelelahan. Melansir dari Halodoc, Senin (21/9/2020) berikut beberapa alasan kenapa virtual meeting terasa melelahkan saat WFH.

1. Kehilangan Komunikasi Non-Verbal

Perasaan dan sikap sebagian besar disampaikan oleh sinyal non-verbal. Misalnya seperti ekspresi wajah, nada dan volume suara, gerak tubuh, postur tubuh, serta jarak orang yang satu dengan lainnya. Dalam pertemuan tatap muka, kamu dapat memproses sebagian besar isyarat tersebut secara otomatis, dan masih dapat mendengarkan obrolan pada saat bersamaan. 

Namun, dalam virtual meeting, kamu perlu bekerja lebih keras untuk memproses isyarat non-verbal. Memberikan perhatian lebih banyak pada hal-hal ini dapat menguras energi. Pikiranmu ada di tempat meeting sedangkan secara fisik tak disana. Situasi inilah yang menyebabkan orang sering merasa lelah sehabis virtual meeting

Dalam pertemuan tatap muka, kamu juga dapat menggunakan isyarat non-verbal untuk membuat penilaian emosional. Apakah orang tersebut mengatakan yang sebenarnya atau nggak, misalnya, atau seberapa yakin orang tersebut dengan pernyataannya. Sedangkan pada virtual meeting kamu hanya bisa mengandalkan verbal.

2. Gangguan-Gangguan Lain

Karena berada di dalam rumah, kamu harus siap dengan gangguan-gangguan seperti suara kendaraan, anak-anak yang bermain, atau bunyi panci jatuh. Secara tak langsung ini akan memecah konsentrasi jalannya meeting. Belum lagi gangguan koneksi yang membuat meeting terhenti sejenak, sehingga kamu harus mengulangi kembali apa yang kamu sampaikan. Selain itu, gangguan koneksi juga bisa membuat obrolan jadi nggak nyambung. Gangguan-gangguan ini kerap kali membuat frustrasi, sehingga kualitas meeting jadi tak baik. Karena gangguan-gangguan ini pun sering bikin salah paham, rekan dinilai tak ramah, kurang fokus, dan lainnya. 

3. Tak Ada “Break”

Ternyata break saat meeting sangat membantu untuk menyegarkan pikiran. Minum kopi atau teh sembari makan camilan selama 15-20 menit baru kemudian melanjutkan meeting itu sangat membantu. Nah, pada virtual meeting, “kemewahan” semacam ini tak ada. Obrolan dan diskusi terus berlanjut, entah sedang tegang-tegangnya ataupun ketika titik temu belum juga diperoleh.

4. Menatap Wajah Sendiri Bikin Stres

Virtual meeting membuat kamu menatap wajah sendiri dan ini memicu stres. Ketika kamu melihat ekspresi wajah bosan tapi berusaha terlihat ceria, ini bisa menjadi tekanan tersendiri, ditambah rumitnya topik meeting yang sedang dibahas.

Lantas bagaimana mengatasinya? Ternyata bertelepon dianggap lebih relevan ketimbang virtual meeting. Pertimbangkan baik-baik apakah kamu dan tim memang membutuhkan virtual meeting atau tidak. Jika memang hal yang hendak didiskusikan masih bisa diobrolkan lewat email, justru malah lebih baik. 

Share Artikel:

Oleh: Kintan Nabila