Menu

Waduh, Tiati! Seks Anal Ternyata Bisa Sebabkan Kehamilan, Karena...

19 Juli 2022 14:45 WIB

Illustrasi Hubungan Seks Gelap-gelapan (Istockphoto/nemke)

HerStory, Jakarta —

Seperti yang diketahui, seks anal adalah kegiatan seksual yang melibatkan anus, bukan organ reproduksi seperti vagina ataupun penis.

Meski dianggap tabu, beberapa pasangan bersedia bahkan menikmati melakukan seks anal karena terasa sangat berbeda dengan penetrasi biasa.

Selain itu, seks anal juga sering kali dianggap tak bisa menyebabkan kehamilan. 

Secara teknis, seks anal memang tak bisa menyebabkan kehamilan. Pasalnya, tak ada hubungan internal antara anus dan organ reproduksi.

Jadi seks anal tak dapat secara langsung menyebabkan kehamilan. 

“Kehamilan hanya dapat terjadi melalui hubungan seks penis-dalam-vagina yang memungkinkan sperma dapat mencapai dan membuahi sel telur melalui vagina, kemudian serviks, rahim, dan saluran tuba untuk mencapai sel telur,” kata ginekolog bersertifikat Staci Tanouye, MD, dikutip dari Cosmopolitan US, Selasa (19/7/2022).

Namun posisi vagina dan dubur sangat dekat. Artinya, ada kemungkinan sperma masuk ke vagina, menyebabkan terjadi pembuahan.

"Vagina dan dubur cukup dekat satu sama lain, jadi pasti ada kemungkinan bahwa beberapa air mani bisa masuk ke dalam vagina, kata Mary Jane Minkin, MD, profesor klinis kebidanan, ginekologi dan ilmu reproduksi,

“Kamu tak akan mendapatkan konsentrasi sperma yang tinggi, tetapi hanya membutuhkan satu sperma untuk hamil,” kata Dr. Minkin.

Faktanya, survei yang diterbitkan dalam British Medical Journal  menunjukkan bahwa sekitar satu dari 200 wanita melaporkan bahwa mereka hamil tanpa melakukan hubungan seks vaginal.

Meskipun laporan tersebut tak mengkonfirmasi secara pasti bagaimana para wanita ini akhirnya hamil, intinya, sperma bisa masuk ke vagina secara tak terduga dan menyebabkan kehamilan.

Ini mungkin terjadi melalui sperma yang bocor dari anus ke dalam vagina. Sekali lagi, ini sangat langka, tapi benar-benar mungkin terjadi. 

Bukan hanya kehamilan, seks anal juga memiliki risiko yang tak boleh diabaikan. Seperti seks vaginal, seks anal tanpa kondom juga berpotensi untuk menularkan infeksi menular seksual (IMS).

Infeksi yang dapat ditularkan orang melalui seks anal meliputi HIV, human papillomavirus (HPV),  sipilis, gonorea, herpes,  kutil kelamin, dan lain-lain.  Seks anal juga dapat menyebabkan rasa sakit dan robeknya jaringan kulit

“Anus sangat berbeda dari vagina dan mulut karena jaringannya lebih tipis dan tidak memiliki pelumasan alami. Ini membuat jaringan anus jauh lebih rentan robek atau berdarah,” kata dokter kandungan dan ginekolog Erika Simpson-Clay, MD.

“Anus dirancang untuk menahan kotoran melalui otot kuat yang disebut sfingter anus, yang dikencangkan sampai diperlukan pelepasan kotoran. Karena otot yang kencang ini, penetrasi mungkin menyakitkan dan/atau sulit. Hubungan seks anal reseptif dari waktu ke waktu kadang-kadang dapat menyebabkan melemahnya sfingter anal," pungkasnya. 

Jika kamu tertarik melakukan seks anal, ada hal-hal yang wajib diperhatikan, melansir The Bump.

Hindari seks anal jika kamu menderita wasir. Itu bisa membuat pengalaman itu menyakitkan dan tak nyaman.

Jika telah didiagnosis dengan plasenta previa (di mana plasenta menutupi seluruh atau sebagian dari cevix), seks anal dapat menyebabkan trauma pada plasenta.

Jangan biarkan pasangan berpindah dari dubur ke dalam vagina tanpa membersihkannya secara menyeluruh terlebih dahulu. Ini dapat memasukkan bakteri berbahaya ke dalam jalan lahir, dan pada akhirnya membahayakan bayi.

Artikel Pilihan