Menu

Beware Beauty! Gejala Kanker Perut Ternyata Bisa Terlihat di Wajah, Seperti Apa?

20 Juli 2022 15:20 WIB

Ilustrasi saki perut bagian kanan sebagai tanda dari usus buntu. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Bogor —

Beauty, kanker perut atau juga disebut kanker lambung, disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkendali pada lapisan dalam perut. Kanker bermanifestasi tergantung pada jenis kanker dan jenis sel atau organ yang terkena.

Kanker perut jarang menghasilkan tanda-tanda peringatan pada tahap awal atau tanda-tandanya bisa tak jelas. Kanker perut telah dikaitkan dengan satu erupsi kulit, terutama di wajah. Biasanya dapat terjadi pada tahap awal penyakit.

Nah perlu kamu ketahui Beauty, kanker perut atau lambung ini dapat menyebabkan kelainan kulit langka yang disebut Papuloerythroderma of Ofuji (PEO).

Manifestasi khasnya adalah papula kemerahan difus (benjolan kecil pada kulit), infiltrasi, pembengkakan dan deskuamasi (kulit mengelupas) di hampir seluruh tubuh, terutama di wajah, menurut laporan yang diterbitkan dalam penelitian Chinese Journal of Cancer.

Seiring menyerang kulit, juga dapat mempengaruhi lendir, pelengkap kulit dan kelenjar getah bening. Kondisi kulit juga disertai dengan rasa gatal.

Namun, terlepas dari kondisi kulit, tanda-tanda pertama kanker perut lainnya adalah nafsu makan yang buruk, penurunan berat badan secara tiba-tiba, sakit perut dan ketidaknyamanan atau pembengkakan di perut.

Tanda-tanda lain dari penyakit ini termasuk mulas, gangguan pencernaan, mual dan muntah, yang bisa dengan atau tanpa darah. Kamu mungkin juga merasa kenyang terlalu cepat setelah makan hanya sedikit makanan. Hemoglobin rendah juga bisa menjadi tanda kanker perut.

Lalu, bagaimana kanker berkembang?

Kanker perut berkembang perlahan selama bertahun-tahun. Ini dimulai dengan perubahan pra-kanker di lapisan dalam perut, sebelum kanker berkembang. Perubahan awal ini jarang menimbulkan gejala dan seringkali tidak terdeteksi.

Terlebih lagi, kanker perut dapat menyebabkan gejala dan hasil yang berbeda, tergantung pada bagian perut mana mereka memulai.

Faktor risiko kanker perut

Nah Beauty, mayoritas orang yang didiagnosis dengan kondisi tersebut cenderung berusia di atas 60 tahun. Salah satu faktor risiko utama kanker perut adalah pola makan.

Diet tinggi garam, makanan asap dan acar, serta diet rendah buah dan sayuran dapat meningkatkan risiko terkena kanker perut.

Faktor risiko untuk kondisi ini juga termasuk riwayat iritasi atau peradangan perut yang persisten, operasi perut sebelumnya, atau riwayat penyakit dalam keluarga. Penyakit refluks gastroesofagus, obesitas, dan merokok juga dapat meningkatkan peluang seseorang terkena kanker lambung.

Cara mencegah kanker perut

Makan makanan seperti buah-buahan berwarna dan sayuran hijau dapat mengurangi risiko kanker perut. Juga termasuk banyak makanan gandum, seperti roti gandum, sereal, pasta dan nasi.

Para peneliti juga menemukan bahwa membatasi jumlah alkohol dan menghindari produk tomat juga dapat membantu dalam pencegahan kanker. Menghindari makanan acar, daging asin dan ikan juga dapat membantu melindungi perut, lho Beauty.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa meningkatkan makanan nabati mengurangi risiko kanker perut yang fatal pada pria, tetapi tak pada wanita. Latihan fisik juga telah dikaitkan dengan penurunan risiko beberapa jenis kanker. Karenanya, penting untukmu menjaga berat badan yang sehat jika kamu kelebihan berat badan atau obesitas.

Selain itu, nerhenti merokok juga akan mencegah risiko kanker perut. Jadi, jangan mulai merokok jika kamu gak merokok saat ini, ya!

Bisakah kanker perut diobati?

Biasanya pendekatan terbaik untuk mengobati kanker perut adalah dengan mengikuti dua atau lebih prosedur pengobatan. Metode pengobatan yang dipilih tergantung pada beberapa faktor seperti usia, kesehatan secara keseluruhan, lokasi kanker dan tingkat penyebaran kanker.

Pilihan pengobatan yang tersedia meliputi pembedahan, terapi radiasi, kemoterapi, terapi target, dan imunoterapi.

Semoga informasinya bermanfaat, ya Beauty!