Menu

Dukung Kesetaraan Gender, Ini ‘Rahasia’ Sukses Tina Lusiana, Vice President IT Business Intelligence and Analytics Telkomsel

21 Juli 2022 19:00 WIB

Tina Lusiana, Vice President IT Business Intelligence and Analytics Telkomsel. (Istimewa/Edited By HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beauty, saat ini banyak ditemui Kartini hebat yang bekerja keluar dari zonanya, seperti di bidang Information technology (IT) yang lekat dengan kaum Adam. Nah, meski industri IT mungkin didominasi oleh pria dalam hal jumlah, tetapi nyatanya ada banyak wanita Indonesia yang brilian dalam posisi kepemimpinan yang mampu mengubah pakem. Salah satunya adalah Tina Lusiana.

Saat ini, Tina menjabat sebagai Vice President IT Business Intelligence and Analytics di salah satu perusahaan operator telekomunikasi terbesar di Indonesia, Telkomsel. Diakuinya, berada di industri yang didominasi pria ini menjadi challenge tersendiri bagi Tina. Namun, 15 tahun berkarir sebagai IT di Telkomsel, Tina menjadi saksi semakin meningkatnya awareness terkait pentingnya diversity dan inclusion dalam peningkatan performance, profitability dan inovasi di Telkomsel. 

“Dengan semangat untuk terus improve, saya meyakini bahwa baik wanita dan pria pada dasarnya diciptakan dengan kemampuan yang sama, dan tidak ada perbedaan yang fundamental dalam attitude dan skill,tutur Tina, kepada HerStory, Rabu (20/7/2022).

Menurut Tina, selain menciptakan lingkungan kerja yang setara, Telkomsel juga turut berperan dalam memberdayakan wanita di seluruh ekosistemnya. Dan, selama mengemban tugasnya sebagai leader wanita di Telkomsel, Tina pun mengaku mempunyai kiat-kiat tersendiri dalam memimpin.  

Tina lantas mengatakan bahwa ‘rahasia’ untuk menjadi pemimpin wanita di era digital ini, salah satu yang harus dilakukan adalah terus mengadvokasi diversity dan inclusion termasuk ke dalam timnya. 

“Bagi saya, sebagai seorang leader kita harus setting high standard for quality untuk menjadi inspirasi bersama dengan tim. Kemudian, share the purpose dari apa yang sedang dilakukan, agar setiap tim enjoy dengan proses yang dikerjakan dan mereka own the success. Kita juga harus leading with humility dan consistently creating new leaders, dengan berusaha lead by example,” papar Tina.

Nah Beauty, meski telah sukses menjadi pemimpin wanita, Tina nyatanya tetap bisa menyeimbangkan antara karir dan keluarganya. Karena menurut dia, menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga sangatlah penting. 

Terlebih sebagai seorang wanita, Tina pun tak asing dengan istilah multiperan. Menurutnya, menjalani kehidupan dengan multiperan tak pelak membuat dirinya sempat capek dan stress. Lantas, gimana ya cara Tina menyikapi kondisi tersebut?

Tina bilang, memang terkadang dirinya menemukan kondisi dimana ia perlu me-manage attention antara pekerjaan, keluarga, urusan domestik (rumah tangga), diri sendiri dan kehidupan sosial di saat yang hampir bersamaan. Namun, seiring waktu, Tina pun mulai belajar untuk menetapkan prioritas dengan menentukan apa yang penting bagi kita pada periode waktu tertentu, memperkuat support system di rumah, terus meningkatkan kualitas diri sendiri, serta memberi room untuk imperfection dan imbalance.

“Intinya, lakukan semaksimal mungkin dan sepenuh hati untuk hasil yang terbaik karena tidak mudah untuk menjalankan seluruh peran kita secara sempurna, namun kita harus selalu bersyukur dan selalu ingat bahwa mungkin kelelahan yang kita alami adalah impian atau harapan dari orang lain,” beber Tina.

Lebih lanjut, Tina pun mengungkapkan bahwa dukungan sebagai sesama wanita multiperan juga hadir di perusahaannya lewat Komunitas Women@Telkomsel. Dikatakannya, Komunitas Women@Telkomsel ini adalah satu upaya Telkomsel untuk memberikan support group sesama karyawan wanita agar dapat menyalurkan potensi terbaik serta memberikan kontribusi maksimal untuk perusahaan dan masyarakat luas. 

“Women@Telkomsel pun berperan besar dalam mengembangkan talenta para perempuan mulai dari mentorship, on-demand learning, hingga menghasilkan berbagai strategic partnership salah satunya dengan Microsoft melalui kolaborasi dalam program Code Without Barriers yang bertujuan untuk meningkatkan keberagaman dan inklusi pada sektor talent digital,” terangnya.

Terakhir, Tina pun berpesan bagi para wanita multiperan di luar sana untuk selalu be passionate, jangan malu untuk belajar hal yang baru dan selalu percaya diri untuk menyampaikan pemikiran. 

“Intinya, nikmatilah proses dalam menjalankan peran kita dan jangan takut atas hal yang belum terjadi. Jangan stress dan belajar memprioritaskan peran kita sesuai kebutuhan. Jika beban sudah too overwhelming, berhenti dan alihkan ke hal yang lain. Sah-sah saja jika kita meminta bantuan atau support dari orang lain atau keluarga yang bisa kita percaya jika dibutuhkan,” pungkas Tina.

Nah Beauty, sederet kontribusi Tina Lusiana di Telkomsel ini merupakan contoh bahwa ia mampu menjadi Kartini masa kini lewat caranya sendiri. Semoga kisahnya menginspirasimu, ya Beauty!