Menu

Jangan Dianggap Enteng! Dokter Ahli Sebut Ada ‘Masalah’ Pasutri yang Lebih Parah dari Disfungsi Ereksi dan Gangguan Orgasme, Apa Ya?

26 Juli 2022 18:49 WIB

Ilustrasi wanita gak mood bercinta. (Thinkstock/Edited By HerStory)

HerStory, Jakarta —

Moms, menjaga hubungan suami istri tetap menyenangkan dan harmonis adalah kewajiban setiap pasangan. Namun terkadang, kebahagiaan dalam melakukan hubungan intim nyatanya tak diperoleh oleh semua pasangan.

Menurut Dokter Rehabilitasi Medik Neuromuskular Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM), dr. Herdiman B Purba, SpKFR(K), saat ini, sebagian masyarakat masih berpandangan jika aktivitas seksual masih tak dianggap sebagai ‘pekerjaan’, bukannya kesenangan.

“Bisa dibilang saat ini banyak pasangan yang bermasalah dalam hal seksual, karena seringkali mereka, terlebih seorang itu melakukan seks hanya sekedar pelayanan, ketika begitu situasinya itu gak berimbang, harusnya gak gitu,” papar dr. Herdiman, saat ditemui HerStory, di kawasan Thamrin, Jakarta, belum lama ini.

dr. Herdiman pun menyayangkan bahwa sebagian masyarakat Indonesia masih salah dalam menyikapi istilah populer ‘istri bertugas melayani suami’, lantaran dalam aktivitas seks suami dan istri seharusnya saling melayani.

“Padahal, penting diketahui bahwa WHO sendiri menyatakan bahwa salah satu kunci hidup yang baik adalah kehidupan seksual yang baik, jika itu gak berimbang, maka itu akan jadi masalah,” imbuh dr. Herdiman.

Imbas mindset salah tentang seks itu, kata dr. Herdiman, banyak istri yang merasa bahwa aktivitas seks merupakan sebuah tugas. Mereka melakukan seks hanya untuk memenuhi kewajiban, sehingga tak bisa merasakan kesenangan.

"Kata-kata ini mempengaruhi alam bawah sadar wanita Indonesia bahwa tugasnya adalah melayani. Bukankah seharusnya juga suami melayani istri dan mereka berdua saling melayani untuk mendapatkan aktivitas seksual yang menyenangkan?" tanya. Herdiman.

"Untuk mempercepat proses, dia akhirnya memalsukan orgasme. Seolah-olah sudah puas, biar selesai. Ini tidak kita harapkan," sambungnya

Lebih lanjut, dr. Herdiman pun mengungkapkan ciri-ciri aktivitas seksual yang berkualitas. Yakni, pasangan suami istri harus bisa saling memuaskan dan menyenangkan, tak saling egois dan sibuk dengan keinginan masing-masing.

"Seks berkualitas itu menyenangkan dan memuaskan kedua belah pihak. Nah, untuk mendapatkan kepuasan dan jadi sesuatu yang menyenangkan itu, keduanya harus saling terbuka mengenai apa yang mereka inginkan," imbuh dr. Herdiman.

"Karena, yang parah ini adalah ketika salah satu pasangan, atau bahkan keduanya asik sendiri dengan pikirannya. Misal suami berharap istrinya akan mengerti untuk melakukan itu. Tapi ternyata itu tidak pernah terjadi karena tidak pernah dikomunikasikan," lanjut dr. Herdiman.

dr. Herdiman lantas mengingatkan bahwa komunikasi yang buruk antara suami istri itu akan lebih sulit diatasi daripada disfungsi ereksi dan gangguan orgasme. Sebabnya, hal tersebut tak hanya melibatkan fisik tapi juga mental dan ego.

“Ketika pasangan itu asik-asik sendiri dengan pikirannya, gak pernah mengungkapkan dan terbuka satu sama lain, itu jadi masalah sulit. Karena masalah seperti itu gak cuma melibatakan fisik, tapi melibatkan ego dan mental, dan itu harus dibereskan semuanya, baik fisik dan mental, dan treatment obat adalah yang terakhir,” pungkas dr. Herdiman.