Menu

Lebih Baik Hindari daripada Terlambat! Ini 5 Makanan yang Bisa Ganggu Kesehatan Otak, Catat Ya!

27 Juli 2022 13:25 WIB

Ilustrasi otak yang mulai mengalami kerusakan karena kebiasaan buruk. (Freepik/asier_relampagoestudio)

HerStory, Jakarta —

Kamu tahu gak sih kalau ternyata ada beberapa makanan yang bisa kasih efek dan dampak buruk pada otak lho Beauty. Bahkanentah bagaimana caranya, makanna tersebut bisa meningkatkan risiko kamu terkena demensia dan bisa mempengaruhi suasana hati.

Yuk, sayangi otak kamu dengan menghindari lima makanan berikut, seperti dilansir dari Healthline.

1. Karbohidrat olahan

Karbohidrat olahan termasuk gula dan biji-bijian yang diproses, seperti tepung putih. Karbohidrat jenis ini umumnya memiliki indeks glikemik yang tinggi. Ini berarti, tubuh kamu mencernanya dengan cepat, menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan insulin.

Juga, ketika dimakan dalam jumlah besar, makanan ini sering memiliki beban glikemik yang tinggi. Beban glikemik mengacu pada seberapa banyak makanan tersebut meningkatkan kadar gula darah kamu, berdasarkan ukuran porsi.

Makanan yang memiliki indeks glikemik dan beban glikemik tinggi diketahui dapat merusak fungsi otak.

Penelitian telah menunjukkan bahwa hanya satu kali makan makanan dengan beban glikemik tinggi dapat merusak memori pada anak-anak dan orang dewasa.

2. Makanan tinggi lemak trans

Lemak trans adalah jenis lemak tak jenuh yang dapat berdampak buruk pada kesehatan otak. Secara alami, lemak trans ada di dalam produk hewani seperti daging dan susu. Namun, bukan ini yang menjadi masalah. Yang berbahaya adalah lemak trans yang diproduksi pabrik, yang juga dikenal sebagai minyak nabati terhidrogenasi.

Lemak trans buatan ini dapat ditemukan dalam shortening, margarin, frosting, makanan ringan, kue, dan kue kering kemasan.

Studi telah menemukan bahwa ketika orang mengonsumsi lemak trans dalam jumlah yang lebih tinggi, mereka cenderung memiliki peningkatan risiko penyakit Alzheimer, memori yang lebih buruk, volume otak yang lebih rendah, dan penurunan fungsi kognitif.

3. Makanan olahan

Makanan olahan cenderung tinggi gula, lemak, dan garam. Ini termasuk makanan seperti keripik, permen, mi instan, popcorn, saus yang dibeli di toko, dan makanan siap saji.

Makanan ini biasanya tinggi kalori dan rendah nutrisi lainnya, sehingga cenderung menyebabkan penambahan berat badan, yang dapat memiliki efek negatif pada kesehatan otak kamu.

Sebuah penelitian pada 243 orang menemukan peningkatan lemak di sekitar organ, atau lemak visceral, dikaitkan dengan kerusakan jaringan otak. Studi lain pada 130 orang menemukan ada penurunan terukur pada jaringan otak, bahkan pada tahap awal sindrom metabolik.

Studi lain pada 18.080 orang menemukan bahwa konsumsi makanan yang digoreng dan daging olahan dikaitkan dengan skor yang lebih rendah dalam pembelajaran dan memori.

4. Aspartam

Aspartam adalah pemanis buatan yang digunakan dalam banyak produk bebas gula. Orang sering memilih untuk menggunakannya ketika mencoba menurunkan berat badan atau menghindari gula ketika mereka menderita diabetes. Aspartam ditemukan di banyak produk komersial yang tidak secara khusus ditargetkan untuk penderita diabetes.

Namun, pemanis yang banyak digunakan ini juga dikaitkan dengan masalah perilaku dan kognitif, meskipun penelitiannya kontroversial.

Aspartam terbuat dari fenilalanin, metanol, dan asam aspartat. Fenilalanin dapat melewati sawar darah-otak dan dapat mengganggu produksi neurotransmiter. Selain itu, aspartam adalah pemicu stres kimiawi dan dapat meningkatkan kerentanan otak terhadap stres oksidatif.

Studi lain menemukan orang yang mengonsumsi minuman ringan dengan pemanis buatan memiliki peningkatan risiko stroke dan demensia, meskipun tidak disebutkan dengan jelas jenis pemanis yang digunakan.

5. Ikan tinggi merkuri

Merkuri adalah kontaminan logam berat dan racun saraf yang dapat disimpan dalam waktu lama di jaringan hewan. Ikan predator berumur panjang sangat rentan terhadap akumulasi merkuri.

Untuk alasan ini, sumber makanan utama merkuri pada manusia adalah makanan laut, terutama varietas liar.

Setelah seseorang menelan merkuri, merkuri menyebar ke seluruh tubuh mereka, terkonsentrasi di otak, hati, dan ginjal. Pada wanita hamil, juga terkonsentrasi di plasenta dan janin.

Efek toksisitas merkuri termasuk gangguan sistem saraf pusat dan neurotransmiter dan stimulasi neurotoksin, yang mengakibatkan kerusakan otak.

Untuk perkembangan janin dan anak kecil, merkuri dapat mengganggu perkembangan otak dan menyebabkan rusaknya komponen sel. Hal ini dapat menyebabkan cerebral palsy dan keterlambatan dan defisit perkembangan lainnya).

Artikel Pilihan