Ibu mengelola keuangan. (Maybank Indonesia/Edited by HerStory)
Sebenarnya, orangtua adalah sekolah pertama bagi anaknya dan sudah menjadi tanggung jawabnya untuk mengajarkan hal-hal dan menanamkan kebiasaan untuk menjalani hidup yang tak diajarkan di sekolah lho Moms.
Hal ini dilakukan demi kelangsungan hidup sang anak dan dengan pembekalan kebiasaan positif ini, hidup mereka akan berjalan lebih mudah.
Literasi keuangan pada anak adalah salah satu hal yang penting untuk dikenalkan. Tak hanya mencakup pengenalan akan nilai uang, namun bagaimana mengelola secara bijak agar setiap anak bisa mempersiapkan masa depan mereka. Demikian dikatakan Windy Riswantyo selaku VP, Head of Marketing & Branding and Digital Channel Astra Life.
Masih dalam rangka semangat memperingati Hari Anak Nasional, Astra Life ingin mengajak para orang tua untuk memberikan pemahaman literasi keuangan bagi anak dan mengetahui manfaatnya. Berikut 4 cara dan manfaat literasi keuangan yang diberikan sejak dini pada anak, mengutip dari siaran pers yang diterima oleh Suara.com:
Setiap anak perlu diajarkan bahwa uang tak didapatkan begitu saja, namun untuk mendapatkannya perlu dilakukan sebuah usaha terlebih dahulu, misalnya dengan bekerja yang memerlukan pikiran, tenaga, dan waktu.
Anak-anak akan lebih mudah mengerti akan nilai uang saat mereka juga mengerti usaha yang perlu dilakukan oleh orang tuanya. Hal ini juga bisa mencegah kebiasaan boros pada anak dengan mulai menanamkan kebiasaan menabung yang bisa dilakukan secara sederhana dengan celengan.
Dengan mengajak anak untuk mengatur dan mengalokasikan uang, misalnya dengan uang jajan, dapat melatih kemampuan pengelolaan yang juga bisa bermanfaat untuk berbagai aspek kehidupan lainnya.
Selain itu, kemampuan pengelolaan dan alokasi juga bisa bermanfaat untuk mengajarkan tentang pentingnya menentukan skala prioritas dari sumber keuangan yang terbatas.
Para orang tua dapat memberikan edukasi terkait kebutuhan primer, sekunder, tersier disertai dengan contoh yang sederhana. Dengan cara tersebut, anak jadi bisa membedakan mana yang merupakan kebutuhan dan mana yang merupakan keinginan sekaligus menentukan tujuan finansial yang realistis.
Perlu diingat peran orang tua juga sangat diperlukan untuk memberikan contoh akan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut, sehingga anak-anak pun dapat memahami secara lebih mudah.
Setelah memahami akan nilai uang, pentingnya menabung dan mengelola uang, anak-anak juga perlu diberikan pemahaman mitigasi untuk risiko finansial. Misalnya mengetahui tempat penyimpanan uang yang aman untuk meminimalkan risiko pencurian dengan cara beralih dari tabungan di celengan menjadi tabungan di bank.
Risiko finansial juga bisa mencakup risiko yang dialami oleh pencari nafkah dalam keluarga seperti sakit ataupun tutup usia yang berdampak pada kelancaran keuangan keluarga. Risiko ini bisa dimitgasi dengan produk asuransi yang dapat
dijelaskan secara sederhana pada anak sebagai dasar pengetahuan mereka bahwa asuransi yang dimiliki orang tua juga turut memberikan perlindungan atas risiko-risiko finansial yang bisa terjadi.
Lihat Sumber Artikel di Suara.com
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.