Illustrasi Foreplay sambil Ciuman di Leher (Freepik/Edited by HerStory)
Kamu pernah gak sih mendengar kata 'vabbing'? Kini, para wanita sedang dilanda tren dimana mereka mengoleskan cairan vaginanya ke leher bak parfume. Konon katanya, cara ini bisa membantu untuk menarik lawan jenis secara seksual lho!
Salah satu tayangan vabbing yang populer adalah milik Mandy Lee. Hanya saja, konten terkait sekarang sudah dihapus.
Sebenarnya ini bukan pertama kalinya. Pada Agustus 2019, seksolog Shan Boodram menyarankan vabbing dan berbagi pengalaman pribadinya. Sejak saat itu, pengganti 'parfum' yang diyakini dapat meningkatkan feromon seseorang menjadi populer.
Feromon merupakan sinyal kimia yang umumnya ada pada spesies tertentu. Namun, ahli biologi Tristram Wyatt mengatakan bahwa tak ada bukti ilmiah bahwa vabbing atau aroma feromon terjadi pada manusia.
Ilmuwan belum menemukan feromon pada manusia, terutama dari cairan vagina
"Studi dari feromon mamalia lain menunjukkan bahwa sangat mungkin manusia bisa menguarkan feromon juga, tetapi belum ada penelitian yang menemukan bukti pada manusia," kata Wyatt, dikutip dari Insider.
Wyatt yakin behwa studi tersebut terbatas karena feromon tak memiliki penggunaan medis tertentu. Karena belum terbukti dalam penelitian, berarti feromon pada manusia masih menjadi misteri.
Alih-alih memiliki kegunaan, Wyatt menduga vabbing punya efek plasebo. Jadi, ketika wanita menggunakan cairan vagina, tindakan tersebut membuat mereka melakukan perilaku yang dianggap akan menarik calon pasangan.