Menu

Moms Tiati! Oral Seks Ternyata Bisa Jadi Penyebab Kanker Tenggorokan Lho, Kok Bisa Sih?

18 Agustus 2022 15:45 WIB

Ilustrasi oral sex. (Letstalksex/Deon Black)

HerStory, Jakarta —

Ternyata, menurut ahli patologi, melakukan seks oral bisa meningkatkan risiko kanker orofaring lho Moms yang juga mempengaruhi amandel dan penyakit tenggorokan lainnya.

Data terbaru menunjukkan bahwa seks oral memiliki hubungan yang sangat kuat dengan infeksi Human Papillomavirus (HPV).

Kurangnya kesadaran umum seputar kanker orofaring membuat para ahli kesehatan mulut khawatir kasus akan semakin meningkat.

Salah satu jenis kanker orofaring yang umum adalah karsinoma sel skuamosa (KSS) orofaring, yang seringnya disebabkan oleh dua hal, yakni rokok dan minum alkohol berlebihan, atau infeksi oral HPV.

"Sebagian besar pasien yang menderita kanker orofaring, yang disebabkan HPV, relatif muda dan benar-benar sehat. Mereka umumnya bukan perokok atau peminum," kata ahli patologi Onkologi Kepala dan Leher dari Australia, Ruta Gupta.

Gejala utama KSS adalah sakit tenggorokan yang tak mereda seiring waktu.

Seiring kanker berkembang, semakin membesa juga benjolan di tenggorokan, yang disertai timbulnya bisul dan abses.

"Aturan praktisnya adalah jika Anda melihat sesuatu yang tidak hilang dalam dua minggu, itu harus diperiksa," imbuh Spesialis Pengobatan Mulut, Amanda Phoon Nguyen, dilansir New York Post.

Tanda lainnya dari KSS adalah kesulitan menelan, nyeri, maag yang tak kunjung sembuh, hingga kelenjar getah bening bengkak.

Tak seperti kanker terkait HPV lainnya, tak ada skrining untuk kanker orofaring.

Jadi, deteksi KSS sepenuhnya bergantung pada kesadaran masyarakat dan pemeriksaan rutin dengan dokter. Jika benjolan terdeteksi, ini dapat dibiopsi dan diperiksa apakah ada bukti sel kanker.

Artikel Pilihan