Menu

4 Tips Menghadapi Pasangan dengan Gangguan Kecemasan yang Perlu Kamu Tahu, Catat Baik-Baik Girls!

06 Oktober 2020 18:50 WIB

Ilustrasi pasangan (An Everlasting Love/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Gangguan kecemasan bisa dialami oleh siapa pun, tanpa memandang jenis kelamin maupun usia. Ini berarti, enggak menutup kemungkinan pula kalau orang terkasih, seperti pasangan, juga bisa mengidap gangguan kecemasan. Pasangan dengan gangguan kecemasan bisa memengaruhi kualitas hubungan kalau enggak dikelola dengan baik.

Saat mengetahui pasangan mengidap gangguan kecemasan, bukan berarti kamu harus pergi meninggalkannya, Beauty. Justru sebaliknya, kamu harus menjadi orang yang turut mendukungnya untuk kembali sehat dan pulih.

Untungnya, ada banyak cara yang bisa kamu lakukan saat menjalin hubungan dengan pasangan uang mengidap gangguan kecemasan.  Merangkum dari laman Your Tango, Selasa (6/10/2020), berikut empat di antaranya.

Memahami tanda-tenda kecemasannya

Ini merupakan menjadi hal penting saat kamu memiliki pasangan dengan gangguan kecemasan yang dialaminya. Kamu juga harus paham akan tanda-tanda kecemasan itu dan mampu mengidentifikasi hal-hal yang menjadi pemicunya. Gejala gangguan kecemasan yang perlu kamu tahu seperti gugup, gelisah, rasa takut yang berlebih, kelelahan, sulit berkonsentrasi, mulai, hingga gemetar. 

Bersabarlah

Dalam menjalani hubungan, setiap pasangan memiliki beberapa bentuk ketidakamanan bagi dirinya. Pasangan dengan gangguan kecemasan seringkali mengamuk karena pikiran cemasnya.

Perlikau yang ia tunjukkan adalah hasil respon dari melawan terhadap stres yang ia rasakan akibat dari gangguan itu. Kalau kamu sudah paham sama perilakunya, kamu bisa sedikit besabar menghadapinya dan meredakannya sampai pikiran cemas itu enggak mempengaruhi situasi dan kondisi pasangan.

Tetapkan batasan

Meski gangguan ini bisa jadi sumber masalah, kamu juga harus memiliki batasan diri yang jelas. Ketika pasangan mulai menghinamu, memanipulasimu, atau bertindak kasar, kamu berhak untuk membela diri dan memisahkan diri dari situasi tersebut.

Jangan pertaruhkan kesehatan mental dan pikiranmu untuk pasangan. Ganguan kecemasan terkadang sulit untuk ditangani, tapi ini bukan menjadi alasan mempertahankan hubungan yang beracun ya, Beauty.

Ajak untuk pergi terapi

Hal lain yang bisa kamu lakukan ialah mengajak dan mendorongnya untuk pergi terapi. Terapi menjadi jalan keluar yang baik bagi mereka yang mengalami gangguan kecemasan. 

Bicarakan hal ini ke dokter ahli, dengan begitu akan membantu pasangangan mengalihkan pikiran cemasnya ke kegiatan yang lebih produktif. Pada gilirannya, hal ini juga akan memperkuat hubunganmu, Beauty.

Nah itu tadi yang harus kamu lakukan saat menghadapi pasangan dengan gangguan kecemasannya. Di samping itu ada hal lain pula yang perlu kamu hindari saat pasangan tengah kumat. Seperti jangan mengkritik kecemasannya, jangan mencoba menjadi terapis mereka, hingga jangan mencoba mengatasi kecemasannya sendirian.

Semoga bermanfaat!