Illustrasi oral seks
Salah satu aktivitas seksual yang dapat meningkatkan gairah adalah oral seks. Aktivitas ini dilakukan untuk menstimulasi atau merangsang Miss V dan Mr P saat hendak bercinta.
Oral seks dilakukan dengan cara memberikan stimulasi pada organ seksual menggunakan mulut, lidah, gigi, atau tenggorokan. Namun, apakah aktivitas ini aman untuk dilakukan?
Ternyata ada beberapa risiko penyakit yang dapat mengancam akibat oral seks, lho. Yuk, simak selengkapnya dalam artikel berikut ini.
HPV atau Human papillomavirus adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi di permukaan kulit, serta berpotensi menyebabkan kanker serviks. Infeksi virus ini ditandai dengan tumbuhnya kutil pada kulit di berbagai area tubuh, seperti lengan, tungkai, mulut, serta area kelamin.
Infeksi virus HPV dapat menular melalui kontak langsung dengan kulit atau berhubungan seksual dengan penderita. Meski tak menimbulkan gejala serius, diperkirakan 70 persen kasus serviks di dunia disebabkan oleh infeksi ini.
Sipilis atau sifilis yang juga dikenal sebagai penyakit raja singa adalah penyakit kelamin yang menyebabkan komplikasi jangka panjang jika tidak diobati dengan benar. Penyakit ini dapat ditulaskan melalui hubungan seksual, termasuk aktivitas oral seks.
HIV atau human immunodeficiency virus adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang rusak, maka daya tahan tubuh semakin melemah dan mudah terserang penyakit.
Jika HIV tak segera ditangani maka dapat berkembang menjadi AIDS atau Acquired Immunodeficiency Syndrome yang mana kemampuan tubuh melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya. Hingga kini belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan HIV/AIDS seutuhnya.
Infeksi virus herpes umumnya ditandai dengan kulit kering, luka lepuh, atau luka terbuka yang berair. Herpes simplex virus (HSV) dan varicella-zoster virus (VZ) adalah jenis virus herpes yang umum menyerang manusia.