Menu

Tunggu! Sebelum Putuskan Hubungan Karena Bertengkar, Jadikan Hal Ini Sebagai Pertimbangan Yuk!

07 Oktober 2020 14:10 WIB

Pasangan. (Unsplash/Henri Pham)

HerStory, Jakarta —

Dalam sebuah penelitian yang mencoba melakukan survei didapatkan angka sebesar 70 persen orang yang memikirkan untuk putus dengan pasangannya setelah mengalami pertengkaran di dalam hubungan. Namun, meski begitu enggak semua wanita sanggup untuk memutuskan hubungan mereka, lho!

Hal ini biasanya didasari dengan rasa takut pada kesendirian dan melepas pasangannya. Nah, daripada mengatakan ingin putus dengan pasangan setelah bertengkar, lebih baik kamu pertimbangkan hal-hal berikut ini ya!

Alasan Kuat dan Nyata

Masalah di dalam hubungan asmara merupakan sebuah hal yang biasa terjadi, enggak semua orang bisa bertahan untuk bertengkar terus menerus dengan pasangan mereka dan ingin segera memutuskan hubungan asmara. Tapi, kebanyakan dari mereka sebenarnya enggak memiliki alasan yang kuat untuk putus dari pasangan. 

Hal ini terjadi karena dirinya hanya diikuti dengan perasaan emosi dan juga ego yang ada di dalam diri. Jika kamu ingin benar-benar putus dengan pasanganmu pastikan bahwa kamu memiliki alasan yang kuat dan nyata agar kamu dan pasangan bisa berpisah secara baik-baik.

Berharap Pasangan Selalu Tahu

Beberapa pasangan memutuskan untuk berpisah dengan pasangannya karena merasa bahwa pasangannya enggak bisa memahami yang dia inginkan. Padahal, bisa jadi karena kamu sendiri yang enggak pernah terbuka dengan pasangan mengenai hal-hal yang kamu sukai dan enggak yang akhirnya membuat kamu memaksakan pasangan kamu untuk memahami dirimu.

Luangkan Waktu untuk Berpikir

Ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa jangan mengambil keputusan ketika kita sedang dalam keadaan marah atau pun emosi karena kita seringkali enggak menyadari keputusan yang sedang kita ambil bisa menimbulkan masalah baru, begitu juga di dalam sebuah hubungan asmara.

Jika kamu merasa bahwa masalah ini sudah enggak bisa diperdebatkan lagi maka lebih baik kamu mengambil waktu untuk berpikir dan memberi waktu pada masing-masing untuk berpikir serta mengevaluasi diri sendiri. Jika sudah sama-sama tenang, masalah ini bisa dibicarakan kembali dengan kepala dingin.