Ilustrasi wanita sedang sakit. (pinterest/freepik)
HIV merupakan virus yang bisa merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Jika enggak segera ditangani, HIV akan berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.
Gejala awal seseorang terinfeksi HIV ternyata mirip dengan gejala flu. Kebanyakan penderita mengalami flu ringan pada 2-6 minggu setelah terinfeksi HIV. Flu bisa disertai dengan gejala lain yang bisa bertahan sselama 1-2 minggu.
Lantas, bagaimana cara membedakan gejala HIV dengan gejala flu biasa?
Melansir dari berbagai sumber (26/8/2022), berikut ini beberapa perbedaan gejala awal HIV dengan flu yang harus kamu ketahui. Yuk, simak baik-baik, ya!
Masa inkubasi virus penyebab fflu umumnya berlangsung selama dua hari. Sementara itu, virus HIV memiliki masa inkubasi yang lebih lama, yaitu 2-4 minggu.
HIV dan flu bisa memunculkan gejala sakit tenggorokan. Namun, ada perbedaannya. Pada flu, sakit tenggorokan akan disertai dengan kemerahan dan pembengkakan di area tenggorokan. Kalau HIV, rasa nyeri akan dibarengi dengan pembesaran tonsil tanpa kemeraahan serta muncul bercak putih.
Penurunan nafsu makan pada penderita HIV akan lebih signifikan dibandingkan penderita flu. Pada HIV, penurunan berat badan bisa secara tiba-tiba.
Kasus flu enggak memicu pembengkakan kelenjar getah bening. HIV, pembengkakan kelenjar getah bening menjadi gejala yang umum terjadi.
Sakit kepala pada flu mungkin hanya muncul beberapa hari saja, tapi pada HIV, sakit kepala lebih intens yang terletak di area mata dan memburuk saat mata bergerak.
Lesi mulut enggak terjadi pada penderita penyakit flu biasa. Pada penderita HIV, lesi mulut untuk terjadi.
Ruam hanya terjadi pada pasien yang mengalami infeksi HIV, tapi enggak dengan pasien flu. Pada kasus HIV, ruam bisa muncul di hampir seluruh tubuh disertai dengan rasa gatal.
Nah, itulah beberapa perbedaan gejala flu dan HIV, Semoga bermanfaat, ya!