Menu

Dear Parents, Ini 3 Perlakuan Keji Orangtua pada Anak yang Bisa Bikin Trauma Seumur Hidup, Wajib Hindari!

31 Agustus 2022 08:45 WIB

Ilustrasi wanita mengalami trauma (Unsplash/Joshua Rawson-Harris)

HerStory, Jakarta —

Bagi anak, orangtua adalah sekolah pertama mereka dan juga role model untuk mereka. Mudah sekali untuk anak mencontoh tingkah dan perilaku atau perkataan orangtua. Maka dari itu, Moms harus ekstra hati-hati ketika melakukan sesuatu di depan si kecil.

Namun, terkadang sebagai orangtua, kita juga memiliki emosi yang sulit untuk diredam. Memang manusiawi, tapi, sebenarnya emosi yang kita keluarkan tanpa kita sadari memiliki dampak luka batin yang tak jarang bisa dibawa sang anak hingga ia dewasa. Disadur dari Young Parents, seenggaknya ada 4 perilaku orangtua yang tanpa disadari bisa melukai batin anak, yuk simak selengkapnya Moms!

1. Melakukan kekerasan fisik terhadap anak

Melakukan kekerasan fisik terhadap anak adalah satu hal yang paling fatal yang bisa dilakukan orangtua dalam mengekspresikan emosinya. Tanpa sadar, pasti ada saja orangtua yang pernah mencubit dan memukul anaknya hingga mereka menjerit. Meskipun terlihat receh, tapi, memukul dan mencubit anak nyatanya bisa memberikan mereka luka batin yang sulit dilupakan.

Selain itu, anak akan berfikir bahwa cubit dan pukul adalah hal yang wajar untuk mengekspresikan kekesalan terhadap orang lain. Maka jangan heran kalau anak kamu sewaktu-waktu juga bisa melakukannya terhadap orang lain bahkan orangtuanya sendiri.

2. Membentak dan memarahi anak dengan kasar

Bentakan dan luapan amarah orangtua secara kasar juga dapat meninggalkan luka batin yang bisa ia bawa hingga dewasa. orangtua sebagai contoh nyata bagi anak. Anak akan merasa bahwa lumrah untuk memaki seseorang saat keadaan tak sesuai dengan yang ia mau. Bukan hanya itu, ia akan mengingat kata-kata kasar yang keluar dari mulut orang yang yang ia hormati yang dalam hal ini adalah orangtua.

3. Mengejek anak dan mempermalukannya 

Anak kecil selalu percaya bahwa orangtua adalah seseorang yang melakukan hal-hal paling benar dan terbaik untuk mereka. Meskipun anak kecil tak bisa mengungkapkannya, namun, anak cenderung berfikir bahwa perilaku orangtua adalah yang paling benar, termasuk saat orangtua mengejek dan mempermalukan anaknya.

Meskipun tujuannya sekadar bercanda, namun, ejekan dan mempermalukan anak apalagi di hadapan umum akan sangat melukai anak bahkan tanpa mereka sadari. Ejekan orangtua terhadap anak akan menjadi label baginya yang tertanam di alam bawah sadarnya. Jadi, berhati-hatilah dalam bercanda dengan anak.

Mengekspresikan kekesalan memang perlu, tapi, tak di depan anak apalagi dengan perilaku kasar yang bisa menimbulkan luka batin yang dibawanya hingga besar.