Menu

Kata Siapa Sulit? Menangkan Anak Butuh Kesabaran Ekstra, Ini Cara Mudah Tenangkan Anak yang Tantrum! Cuss Buktikan Moms

31 Agustus 2022 11:25 WIB

Ilustrasi menghadapi tantrum pada anak (Shutterstock/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Menjadi orangtua adalah hal yang sangat sulit. Terlebih apabila anak sedang tantrum dan rewel. Kesabaran para orangtua akan sangat di uji pada titik ini kan Moms? Bahkan, tak jarang orangtua pada akhirnya mengomel karena kewalahan mengurusi anak.

Bagi para orangtua yang sering kesulitan di situasi ini, tak ada salahnya untuk belajar ilmu parenting dari salah satu video TikTok yang tersebar luas di Twitter berikut.

Dalam video ini terlihat bagaimana seorang ibu berusaha menenangkan anak dan mengajarkannya untuk minta maaf.

"Punya 2 anak cowok yang hampir seumuran adalah hal yang kadang menguras emosi aku dan suami, sampai kadang merasa hampir putus asa. Ternyata jadi orangtua itu berat," tulis pemilik akun, @yayaharyo pada caption video.

Awalnya terlihat ia membawa sang anak sulungnya yang menangis masuk ke ruangan lain. Ia duduk dan membiarkannya menangis kurang lebih 3 menit sampai emosinya mereda.

"Udah bisa diajak ngomong belum? Apa masih mau nangis?" tanyanya kepada sang anak.

Saat tangisan sudah mereda, ia mengajak anak untuk ikut duduk dan mengidentifikasi kesalahannya, di mana sudah merebut mainan adik.

Setelah diberitahu baik-baik akan kesalahannya, di akhir video akhirnya sang kakak meminta maaf dan memeluk sang adik.

Pada usia 3-8 tahun, anak-anak memang membutuhkan bantuan untuk menenangkan diri dari emosi yang kuat. Di sini lah kehadiran orangtua diperlukan.

Seperti yang dirangkum dari laman imperfect families, ada lima langkah yang bisa dilakukan untuk membantu menenangkan anak  dan diri sendiri saat menghadapinya.

1. Jaga diri kamu tetap tenang

Penting bagi orangtua untuk mengendalikan diri. Lakukan apa yang perlu dilakukan untuk tetap tenang sehingga dapat membantu anak melalui emosinya. Kamu mungkin membutuhkan udara segar, segelas air, atau banyak ambil napas dahulu.

2. Lewati rasionalisasi

Pada momen ini, anak tak bisa berpikir logis. Sangat wajar anak menangis karena kesal akan sesuatu yang kecil atau sama sekali tak rasional bagi orang dewasa. Tapi cukup simpan dulu penalaran itu dan beri pengertian ketika anak sudah tenang.

3. Diam

Banyak orangtua berbicara lebih banyak ketika mereka merasa kewalahan, stres, atau tertekan. Jika kata-kata kamu justru membuat tangis anak makin menjadi, mungkin lebih baik duduk diam dan tunggu sampai ia tenang.

4. Sentuhan fisik

Daripada langsung memberi tahu kesalahan saat anak masih histeris, coba lakukan sentuhan fisik dulu seperti memeluk, mengelus kepala atau punggung. Sebab otak anak mungkin masih belum cukup tenang untuk mendengar kata-kata, sentuhan fisik akan membuatnya lebih rileks.

5. Gunakan frasa yang menenangkan

Terkadang menyuruh anak untuk tenang lewat kata-kata justru membuat mereka lebih kesal dan menangis kencang. Coba bagikan rasa tenang dan ingatkan mereka bahwa mereka dicintai lewat kata-kata lain. Contohnya seperti, "ayo duduk dulu", "tidak apa-apa, ibu/ayah ada di sini", "yuk ambil napas dulu," dan sebagainya.