Menu

'Saat Pulang...' Curiga Ferdy Sambo Bukan Otak Pembunuhan, Sosok Ini Ungkap Sandiwara Kuat Ma'aruf dan Putri Candrawathi Kepergok Lakukan...

02 September 2022 20:25 WIB

Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi (Berbagai Sumber/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Kini, banyak yang menduga bahwa bukanlah Ferdy Sambo otak dair kasus pembunuhan Brigadir J namun sang sopir sekaligus asisten rumah tangganya, Kuat Ma'aruf.

Hal ini diduga karena adanya hubungan gelap antara sang sopir dengn Putri Candrawathi. Hal ini diungkap oleh mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara dan heboh menjadi perbincangan di media sosial.

Deolipa Yumara menyebutkan bahwa motif Ferdy Sambo menghabisi Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J karena diduga Brigadir J mengetahui aib Putri Candrawathi dan Kuat Maruf.

Karena ungkapan tersebut, Deolipa seperti ingin mematahkan dugaan bahwa Brigadir J telah melecehkan ibu PC.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa dalam perbincangannya dengan sang klien, Bharada E. Dugaan motif pembunuhan ini karena Brigadir J mengetahui hubungan gelap istri Ferdy Sambo dengan Kuat Ma'aruf yang terjadi di Magelang.

"Bharada E tidak merasakan langsung ya, tapi dia berpikir. Boleh dong berpikir? Jadi dugaan dia, ada sesuatu yang terjadi (antara Putri dan Kuat) dan diketahui Yosua (Brigadir J)," kata Deolipa, seperti melansir tayangan Kabar Petang tvOne, Jumat (2/9/2022).

Menurut Bharada E disampaikan oleh Deolipa, kala itu yang berada di Magelang hanya ada Brigadir J, Susi (ART), Kuat (ART), Putri Candrawathi. Namun, Susi dianggap tak memiliki kaitan apapun dengan kasus ini dan hanya 2 ornag saja yang ikut merencanakan pebunuhan tersebut.

"Susi enggak ikutan karena dia di bawah. Nah tinggal tiga kan, tapi yang dua ini (Kuat Maruf dan Putri Candrawathi) sepakat ngebunuh si Yosua (Brigadir J), itu saja logikanya," kata Deolipa.

Bukan cuma itu saja, sang mantan pengacara juga mengungkapkan adanya kecurigaan hubungan gelap antara Putri Candrawathi dan Kuat Ma'aruf kala itu.

"Kata Si Eliezer (Bharada E), saya curiga Bang, ada sesuatu antara Kuat dan Putri. Aroma-aroma (hubungan terlarang) itu sebenernya mereka (Bharada E dan Brigadir J) sudah tahu," kata Deolipa.

Maka dari itu, Deolipa langsung menepis tudingan bahwa Brigadir J 'menggendong-gendong' istri Ferdy Sambo itu. Keadaan justru  bisa jadi sebaliknya, Kuat Ma'aruf lah yang menggendong sang majikan.

"Itu mungkin kebalikannya ya, Yosua (Brigadir J) lihat Putri digendong sama si Kuat, kan begitu. Nih blak-blakan aja ya, Putri digendong sama Kuat, ketahuan sama Yosua (Brigadir J), akrena ketahuan, Putri dan Kuat harus buru-buru dong 'membersihkan diri' ke Sambo, daripada bunyi semua kan, ya sudah," kata Deolipa.

"Sudah ketahuan si Yosua (Brigadir J), Putri nelepon Ricky sambil nangis-nangis, Kuat juga menelepon Sambo sambil nangis-nangis," katanya.

Deolipa pun mengatakan bahwa kecurigaan aksi main serong antara Putri dan Kuat itu tak disampaikan sang klien dalam BAP serta tak juga disampaikan ke Ferdy Sambo.

"Pada saat pulang, Putri enggak mau Yosua (Brigadir J) satu mobil dengannya dan juga Kuat Maruf. Jadi Kuat yang nyetir, di sampingnya ada Eliezer, di belakangnya ada Susi dan Putri. Yosua (Brigadir J) disuruh pindah ke mobil belakang. Dia bareng sama Ricky, dia dikawal Ricky," kata Deolipa.

Bahkan ia juga berkata bahwa kemungkinan Kuat dan Putri kala itu sudah merencanakan sesuatu yang jahat untuk Brigadir J akibat buntut dari kepergoknya hubungan gelap tersebut.

"Kan Si Kuat dan Putri ini ketahuan, nah sudahlah mungkin 'dimatiin' aja nih si Yosua (Brigadir J). Akhirnya Sambo dipanas-panasin, memprovokasi Sambo, timbulah pembunuhan berencana itu, itu alasan kenapa si Putri termasuk dalam pembunuhan berencana juga," kata Deolipa.