Menu

5 Gangguan Seksual yang Berisiko Dialami Pria, Nomor 1 Bikin Wanita Manyun!

06 September 2022 19:50 WIB

Suami dan istri ribut (Pinterest/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Secara langsung, stres bisa mempengaruhi hormon dan suasana hati, bahkan hingga menghilangkan libido sehingga mempengaruhi kualitas hubungan seksual.

Kehidupan seks yang seimbang memungkinkan individu untuk memiliki hubungan yang sehat, kehamilan yang direncanakan dan terhindar dari penyakit menular seksual. 

Bukan hanya faktor stres, pola hidup yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok, minum alkohol, sering begadang, hingga jarang olahraga berisiko menyebabkan pria alami gangguan seksual. 

Dikutip dari Times of India, berikut lima gangguan seksual yang bisa dialami pria akibat pola hidup tidak sehat.

1. Disfungsi ereksi 

Disfungsi ereksi terjadi jika pria kesulitan dalam mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup kuat saat berhubungan seks. Kondisi itu bisa terjadi ketika tidak ada cukup aliran darah ke penis untuk mempertahankan ereksi.

Gangguan kesehatan seperti sumbatan pada pembuluh darah, ketidakseimbangan tiroid, diabetes, dan hipertensi bisa menjadi faktor penyebab disfungsi ereksi. Bisa juga disebabkan oleh kondisi psikologis seperti kecemasan, stres dan depresi.

Solusi untuk mengatasinya, buat janji dengan dokter untuk menguji dan mengobati penyebab medis yang mendasarinya. Ada sejumlah perawatan yang efektif, termasuk obat oral untuk memperbaiki disfungsi ereksi.

2. Ejakulasi dini

Sebaliknya dari disfungsi ereksi, ejakulasi dini justru terjadi sebelum atau belum berapa lama memulai aktivitas seksual. Normalnya terjadi pada pria yang baru mulai melakukan hubungan seksual. Tapi tidak menutup kemungkinan juga dapat terjadi pada kelompok usia yang lebih tua.

Solusi mengatasinya, biasanya ejakulasi dini bisa diterapi tanpa obat atau intervensi medis. Bertemu dengan terapis seks dapat membantu menyederhanakan prosesnya.

3. Ejakulasi tertunda 

Ejakulasi tertunda terjadi ketika pria mengalami masalah klimaks saat berhubungan, atau setelah rangsangan seksual yang berkepanjangan. Ini dapat disebabkan oleh kerusakan saraf atau penyakit tiroid.

Solusinya, perawatan untuk ejakulasi tertunda tergantung pada penyebabnya. Dalam banyak kasus, bertemu dengan terapis seks dapat membantu menyelesaikan masalah.

4. Testosteron rendah

Kadar testosteron memuncak pada usia 18 tahun dan mulai menurun seiring bertambahnya usia. Bahkan dengan penurunan alami dari waktu ke waktu, kebanyakan pria memiliki cukup testosteron sepanjang hidupnya untuk menghindari masalah seksual. 

Melakukan tes darah bisa jadi skrining untuk mengetahui kadar testosteron pada tubuh. Jika hasilnya memang menunjukkan kadar testosteron rendah, solusinya, bisa mengonsumsi suplemen sesuai anjuran dokter.

5. Libido Rendah

Hasrat seksual yang rendah sebenarnya hal yang umum dialami siapa saja, baik pria maupun wanita. Libido rendah mungkin berasal dari ketakutan, kecemasan atau stres terkait dengan masalah seksual lainnya.

Kondisi itu juga dapat dikaitkan dengan masalah hubungan atau masalah psikologis lainnya. Kondisi medis, seperti diabetes, penyakit ginjal, depresi juga berkontribusi pada masalah libido rendah.

Solusinya, berbicara dengan dokter, minum obat, juga berkomunikasi dengan pasangan dapat membantu dalam memperbaiki kondisi tersebut.

Artikel Pilihan