Menu

No Worries Moms! Suami Gak Peka? Ini 4 Cara Menaklukkannya, Nomer 3 Wajib Coba!

08 September 2022 09:35 WIB

Ilustrasi pasangan yang memiliki orientasi seks. (Pixabay/Edited By HerStory)

HerStory, Jakarta —

Ketika menikah, pastinya kehidupan seperti dimulai dari awal kembali. Latar belakang keluarga yang berbeda, pola asuh keluarga yang berbeda, serta watak yang berbeda pasti akan menimbulkan konflik kecil dalam keluarga. Maka dari itu, merupakan hal yang lumrah dan biasa kalau pola pikir kamu dan pasangan gak selalu sama ya Moms.

Rasanya hampir setiap wanita yang sudah menikah pernah merasakan lelah harus berulang-ulang menggerutu sepanjang waktu karena ingin suami melakukan hal yang kita inginkan. Nah, inilah beberapa cara yang bisa kita lakukan agar suami mengerti apa yang kita inginkan dia lakukan. 

1. Nggak perlu gengsi

Kita dan suami adalah tim seumur hidup, jadi tak ada gunanya lagi merasa gengsi untuk minta bantuan atau menyampaikan keluhan kita.

Ingat, kita wanita yang punya kemampuan terbatas, semandiri apa pun kita. Mungkin tanpa kamu sadari, sikap diamnya dia bisa jadi karena dia merasa kamu mampu dan mau melakukan semuanya sendiri tanpa bantuannya.

2. Jangan berasumsi

Asumsi adalah sebuah anggapan yang belum terbukti kebenarannya. Jadi sadarilah, asumsi tak sama dengan fakta. Jika diteruskan, asumsi kita bisa merepotkan diri kita sendiri. Maka, daripada berasumsi terhadap pikiran pasangan kita, lebih baik tanyakan langsung padanya.

3. Komunikasikan

Kita belum tentu benar, dan pasangan kita juga belum tentu salah. Suami dan istri perlu menentukan mana yang dirasa sama-sama benar. Komunikasi dan diskusi yang terjalin jangan hanya sekadar menyampaikan kemauanmu, atau bahkan memaksakan apa yang benar menurutmu.

Maka pastikan lagi, apakah benar kalian berdua sudah saling sepakat ataukah hanya kamu yang bilang maumu apa, kemudian suami tinggal iya iya saja tanpa mengutarakan maunya suami bagaimana?.

Kalau suami peka ya bagus, kalau tak peka ya wajar saja. Karena manusia tak bisa saling membaca isi pikiran, maka segala sesuatu harus dikomunikasikan dengan baik. Pernikahan adalah tentang membangun komunikasi, kita tak bisa tak berkomunikasi.  

4. Kelola ekspektasi

Jika kamu berharap semua berjalan seperti yang kamu inginkan, seperti yang selama ini kamu anggap benar. Maka bisa jadi, ekspektasimu yang perlu diatur ulang lagi. Misal, bagi kamu penting sekali untuk menjaga agar rumah selalu bersih dah rapih setiap hari.

Jadi kamu punya ekspektasi terhadap suami, bahwa dia akan membantu dalam pekerjaan rumah tangga. Setelah kamu tanyakan, ternyata bagi suami tak masalah rumah tak selalu rapih. Nah, apakah kamu masih mau berharap suami membantu merapikan rumah Moms?