Menu

Gaet Save the Children, P&G Indonesia Gaungkan Keseteraan Gender, Tolak Pernikahan Dini Serta Kekerasan Terhadap Anak, Seperti Apa?

26 September 2022 08:29 WIB

P&G Indonesia bersama Save the Children Indonesia mengadakan acara “#BerpihakPadaAnak: Stop Perkawinan Anak dan Kekerasan pada Anak” di SMPN 1 Cibeber, Cianjur, Jawa Barat. (Press Release/Edited By HerStory)

HerStory, Bogor —

Beauty, beberapa waktu lalu, Procter & Gamble (P&G) Indonesia bersama Save the Children Indonesia mengadakan acara “#BerpihakPadaAnak: Stop Perkawinan Anak dan Kekerasan pada Anak” di SMPN 1 Cibeber, Cianjur, Jawa Barat. 

Adapun, acara ini bertujuan untuk mengakselerasi kesetaraan gender dan pentingnya kesempatan pendidikan tinggi yang setara bagi anak perempuan dan laki-laki (usia 10 - 14 tahun) di Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari program “We See Equal” yang sudah dilaksanakan oleh P&G dan Save the Children sejak tahun 2018 di Indonesia.

Diikuti oleh 230 peserta yang terdiri dari 100 siswa (remaja SMP kelas 1, 2, dan 3), 100 orang tua siswa, dan 30 guru, acara ini berisi serangkaian kegiatan edukasi interaktif mengenai kesetaraan gender, pencegahan perkawinan anak, serta jenis-jenis kekerasan pada anak-anak. 

Helmi Halimudin, S.Pd. selaku Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cianjur, mengatakan, saat ini, kesadaran masyarakat untuk melaporkan kasus kekerasan terhadap anak dapat dikatakan cukup tinggi. 

Menurutnya, pemerintah dari berbagai level harus menanggapi hal ini dengan serius, serta bahu-membahu untuk membuat aturan baku yang mengatur mekanisme pelaporan kasus kekerasan terhadap anak. 

Dan, program seperti ‘We See Equal’ menjadi awal yang baik jika sosialisasi terus dilakukan. Terlebih lagi, aturan seperti SOP Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan dan Modul CHOICES yang dibuat oleh P&G Indonesia bersama Save the Children merupakan awal yang baik untuk memaksimalkan standar operasi yang memenuhi hak-hak anak. 

“Mewakili pemerintah setempat, saya mengapresiasi program kolaborasi P&G Indonesia dan Save the Children ini, karena program ini dilakukan di level sekolah dan dapat langsung menjangkau anak-anak sehingga orang tua, perangkat sekolah, dan anak-anak memiliki kesadaran soal pentingnya kesetaraan,” tutur Helmi.

Kemudian, Saranathan Ramaswamy selaku Presiden Direktur P&G Indonesia menuturkan, program ‘We See Equal’ merupakan bagian dari komitmen sosial (citizenship) P&G Indonesia dalam mewujudkan kesetaraan dan inklusivitas. 

“Kami bersama Save the Children Indonesia akan melanjutkan kemitraan kami sebagai upaya meningkatkan kesetaraan gender di berbagai area kehidupan anak-anak, terutama di lingkungan pendidikan,” tutur Saranathan, dalam keterangan resminya kepada HerStory, Senin (26/9/2022).

“Selain itu, dalam acara #BerpihakPadaAnak hari ini, kami melibatkan karyawan sebagai relawan untuk berinteraksi langsung dengan para siswa, orang tua, dan pihak sekolah guna mengedukasi pentingnya kesempatan pendidikan yang setara bagi anak-anak, dalam upaya melawan perkawinan anak serta kekerasan pada anak. Semangat untuk terus berkontribusi pada kesetaraan dan inklusivitas ini merupakan wujud nyata dari misi P&G untuk menjadi Force for Good dan Force for Growth bagi komunitas sekitar,” sambungnya.

Pada kesempatan ini, Plt. CEO Save the Children Indonesia, Dessy Kurwiany Ukar mengatakan, kemitraan strategis antara Save the Children Indonesia dengan P&G Global telah berjalan sejak empat tahun terakhir.

“Dengan semangat dan nilai yang sama, kami memastikan kesetaraaan gender dan perlindungan anak di Indonesia terwujud. Kemitraan ini tentunya sangat berdampak positif terhadap perubahan hidup anak-anak di Jawa Barat, dan berkontribusi untuk menekan angka perkawinan anak serta zero case untuk kekerasan terhadap anak,” papar Dessy.

Kerjasama yang dilakukan P&G dengan Save the Children juga melibatkan para pakar. Sebagai ahli di bidangnya, mereka memberikan bimbingan serta edukasi kepada siswa dan orang tua dalam menolak perkawinan anak dan kekerasan pada anak. 

Ayank Irma sebagai Pakar Kesehatan, Psikologi dan Parenting dalam hal ini juga menyampaikan, perkawinan anak dapat dianggap sebagai bentuk pemaksaan bagi anak untuk memikul tanggung jawab secara fisik atau psikologis, dimana kondisi mereka sesungguhnya tidak siap.

“Begitu pula dengan tindakan kekerasan pada anak yang juga telah melanggar hak-hak dasar anak. Saya sangat mendukung dan mengapresiasi usaha yang dilakukan P&G Indonesia dalam program We See Equal, yang menunjukkan kepedulian P&G Indonesia terhadap perkembangan fisik dan mental anak maupun remaja yang nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa,” tutur Ayank Irma.

“Semoga program We See Equal ini semakin meluas dan dimaknai oleh masyarakat Indonesia, karena kesadaran akan pentingnya kesehatan fisik dan mental anak harus dimulai dari kita, orang tua, dan orang dewasa yang hadir di sekeliling anak,” lanjutnya.

Fyi Beauty, komitmen P&G, baik secara global dan di Indonesia, dalam mewujudkan kesetaraan gender diimplementasikan melalui program We See Equal. Program ini bertujuan untuk melawan bias terhadap gender yang banyak terjadi hingga kini, serta memastikan anak perempuan mendapatkan kesempatan sama seperti anak laki-laki.

Hak-hak dan kesempatan yang sama diantaranya terkait akses layanan kesehatan, layanan pendidikan yang berkualitas, kesempatan menyampaikan pandangan dengan tersedianya ruang aman untuk berpartisipasi, serta memiliki status ekonomi sosial yang lebih baik.

Program We See Equal dilaksanakan dalam tiga fase.Hingga saat ini, program We See Equal telah memberikan dampak pada 40 sekolah dampingan dengan total penerima manfaat sebanyak 20.880 anak, 1.682 guru, dan 1.132 orang tua.

“Sejak adanya Program ‘We See Equal’, sekolah kami kini memiliki SOP perlindungan anak dari tindak kekerasan di lingkungan sekolah, salah satunya dengan adanya hotline perlindungan kekerasan terhadap anak. Sejak SOP tersebut diimplementasikan, muncul keberanian dari para siswa untuk melaporkan adanya tindak kekerasan, baik yang mereka alami sendiri ataupun yang mereka lihat,” jelas Eva Silvia Windari, S.Pd, selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMPN 1 Cibeber, yang merupakan salah satu sekolah dampingan program We See Equal.

Terakhir, P&G Indonesia pun berharap bahwa inisiatif ini dapat menjadi langkah nyata yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesetaraan gender dan memerangi berbagai macam permasalahan masyarakat khususnya pada anak, diantaranya kurangnya akses pendidikan yang setara dan berkualitas, sehingga generasi muda tidak lagi rentan terhadap kekerasan dan perkawinan anak.

Artikel Pilihan