Menu

Penyakit Jantung Bawaan Jadi Penyebab Kematian Tertinggi, Kata Dokter Begini Cara Mencegahnya...

29 September 2022 14:00 WIB

Ilustrasi kesehatan jantung. (pinterest/freepik)

HerStory, Jakarta —

Penyakit jantung bawaan merupakan kelainan pada struktur dan fungsi jantung yang didapat sejak anak masih berada di dalam kandungan. Penyakit jantung bawaan merupakan kelainan bawaan yang paling sering ditemukan.

Kelainan ini dapat terjadi pada dinding jantung, katup jantung, maupun pembuluh darah yang ada di dekat jantung. Akibatnya, dapat terjadi gangguan aliran darah di dalam tubuh pasien; misalnya terjadi sumbatan aliran darah, atau darah mengalir ke jalur yang enggak semestinya.

Angka kejadian penyakit jantung bawaan di Indonesia adalah 8 untuk setiap 1000 kelahiran hidup. Jika jumlah penduduk Indonesia 200 juta dan angka kelahiran 2%, maka jumlah penderita penyakit jantung bawaan di Indonesia bertambah 32000 bayi setiap tahun. 

Menurut data terbaru pada tahun 2021 menunjukkan bahwa sebanyak 80.928 bayi yang lahir dengan penyakit jantung bawaan setiap tahunnya di Indonesia. Kendala utama dalam menangani anak dengan penyakit janttung bawaan adalah tingginya biaya pemeriksaan dan operasi.

Penyakit jantung bawaan merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada satu tahun pertama kehidupan yang disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya adalah faktor genetik dan lingkungan. 

Selain itu, ibu yang memiliki penyakit diabetes atau infeksi rubella saat kehamilan juga mempunyai peran yang besar dalam penyakit jantung bawaan. Meski demikian, banyak kasus penyakit jantung bawaan terjadi tanpa penyakit yang mendasari.

“Sebagai yayasan yang memiliki visi sebagai Pelopor Gaya Hidup Sehat, Yayasan Jantung Indonesia (YJI) memiliki misi dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah melalui program-program seperti promotif berupa kegiatan penyuluhan kepada masyarakat luas melalui berbagai media seperti kegiatan preventif melalui Klub Jantung Sehat, serta kuratif atau rehabilitatif yaitu bantuan intervensi, rehabilitasi, serta deteksi dini pada anak-anak dengan penyakit jantung bawaan dari keluarga pra sejahtera”, ujar Ketua Bidang Komunikasi Yayasan Jantung Indonesia Mela Sabina pada Rabu (28/9/2022).

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (P2PTM Kemenkes RI), dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes., membagikan cara untuk mencegah penyakit jantung bawaan.

“Penting bagi kita semua untuk mulai mengadopsi gaya hidup sehat serta membiasakan deteksi dini untuk mencegah atau mengantisipasi penyakit jantung bawaan. Selain deteksi dini, hal-hal lain yang sekiranya bisa kita lakukan untuk meminimalisir terjadinya penyakit bawaan pada perempuan-perempuan yang sedang merencanakan kehamilan adalah cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap rokok, rajin melakukan aktivitas fisik, diet seimbang, istirahat cukup, serta Kelola stres. Kesemuanya ini sering kami sebut sebagai cara CERDIK yang merupakan akronim dari pencegahan penyakit tidak menular dan penyakit jantung bawaan adalah termasuk salah satunya," ungkapnya.

Penyakit jantung bawaan merupakan kelainan bawaan yang paling sering ditemukan dan hingga saat ini, penyebab penyakit jantung bawaan belum diketahui secara pasti. 

Gejala yang muncul pada pasien dengan penyakit jantung bawaan dan kapan gejala tersebut muncul sangatlah bervariasi, tergantung dari jenis penyakit jantung bawaan yang diderita. Gejala dapat muncul sesaat setelah lahir, pada masa bayi, atau bahkan pada saat dewasa.

Penyakit jantung bawaan dapat dideteksi sejak dini, bahkan sejak masih dalam kandungan. Kunci pencegahan penyakit jantung bawaan adalah dilakukannya pemeriksaan sebelum kehamilan dan selama kehamilan.

Bayi dengan penyakit jantung bawaan juga dapat menunjukkan bermacam-macam tanda dan gejala, tapi bisa juga enggak menunjukkan gejala sampai dewasa. 

Penyakit jantung bawaan yang enggak terdeteksi dan enggak terobati sampai dewasa berisiko dapat menyebabkan gagal jantung dini hingga kematian. 

Oleh karena itu, risiko yang tinggi di masa depan serta kejadian penyakit jantung bawaan yang sulit diprediksi, maka penting untuk melakukan deteksi dini penyakit jantung bawaan pada bayi yang baru lahir.

Artikel Pilihan