Beauty, hipertensi atau tekanan darah tinggi tepat disebut sebagai 'pembunuh diam-diam', yang jika dibiarkan dapat meningkatkan risiko stroke jantung, serangan, kerusakan ginjal, atau demensia.

Tekanan darah tinggi (140/90 mmHg atau lebih) berbahaya dan dapat menyebabkan hipertensi. Untungnya, tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat dicegah dengan modifikasi gaya hidup dan diet.

Sementara beberapa faktor umum yang menyebabkan tekanan darah tinggi seperti obesitas, asupan alkohol, merokok, riwayat keluarga, atau gaya hidup, beberapa faktor tak umum dan kurang diketahui, diidentifikasi sebagai penyebab yang mengejutkan.

Kira-kira apa saja faktor tak umum yang dimaksud? Dikutip dari Times of India, Senin (3/10/2022), berikut ulasannya.

1. Kadar vitamin D rendah

Sudah lama diketahui fakta bahwa kekurangan vitamin D menyebabkan tulang lemah dan rambut rontok. Tetapi ketika berbicara tentang kesehatan jantung, peran penting vitamin D jarang terjadi.

Kekurangan dapat mengganggu homeostasis kalsium dalam tubuh yang selanjutnya terkait dengan resistensi insulin dan peradangan sistemik. Studi internasional menunjukkan vitamin D secara tidak langsung terkait dengan kesehatan kardiovaskular.

Karenanya, mempertahankan kadar vitamin yang baik membantu memperkuat tulang dan otot, mengurangi stres, membantu dalam pengelolaan berat badan yang sehat, dan memfasilitasi semua faktor lain yang menyebabkan tekanan darah tinggi.

2. Kurang tidur

Praktisi kesehatan dan ahli tidur menyarankan minimal 7 hingga 8 jam tidur setiap malam. Tidur kurang dari 6 jam setiap malam dapat meningkatkan faktor-faktor seperti stres, perubahan suasana hati, dan ketidakseimbangan hormon, yang memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.

Selain itu, tidur mempengaruhi tekanan darah tubuh. Kurang tidur menyebabkan tingkat tekanan darah meningkat dengan mempengaruhi kesehatan metabolisme dan meningkatkan stres dalam tubuh, secara langsung memperburuk kesehatan jantung.

3. Asupan makanan olahan yang tinggi

Tak dapat dipungkiti, saat ini, kebanyakan orang terlalu bergantung pada makanan kemasan dan olahan. Makanan seperti makanan cepat saji, keripik, kue kering, sup kalengan, dan saus sarat dengan natrium berlebihan, yang secara langsung berdampak pada tekanan darah.

Lebih banyak garam dalam darah menarik air dari jaringan pembuluh darah di sekitarnya, yang meningkatkan volume darah, menyebabkan tekanan darah tinggi. Selanjutnya, makanan olahan menyebabkan penambahan berat badan, sehingga sulit bagi jantung untuk memompa darah.

“Batas yang disarankan untuk mengonsumsi natrium adalah 2300 mg per hari , dan asupannya di luar nilai yang direkomendasikan berbahaya bagi kesehatan jantung," kata Dr Nadeem Ahmed, Dokter Umum, Meddo Health.

4. Kesepian dan depresi

Adalah psikologi manusia untuk menyibukkan diri dengan pekerjaan dan media sosial. Seseorang mungkin tak merasa stres karena mengalami kesepian atau isolasi jangka pendek.

Namun, isolasi yang berkepanjangan dapat memicu pelepasan hormon stres secara berlebihan, yang menyebabkan depresi. Ini meningkatkan tekanan darah dan bahkan mungkin meningkat di luar kisaran normal.

Tak ada keraguan bahwa kesepian kronis dikaitkan dengan depresi dan berkorelasi langsung dengan penambahan berat badan dan peningkatan tekanan darah.

5. Mengonsumsi obat-obatan umum

Bahkan selama sakit kepala normal atau nyeri sendi, kita minum obat. Padahal, kita harus sangat hati-hati saat akan mengonsumsi obat, Beauty.

Obat antiinflamasi nonsteroid tertentu dapat meningkatkan tekanan darah. Menggunakan obat anti-inflamasi ini merupakan bantuan yang signifikan dalam menyembuhkan penyakit jangka pendek.

Jika penggunaannya berlangsung lama, dapat mempersempit pembuluh darah sehingga sulit bagi jantung untuk memompa darah. Hal ini menyebabkan lebih banyak tekanan pada jantung, meningkatkan tingkat tekanan darah.