Menu

Bahaya! Ini Dampak Orangtua Terlalu Mendikte Anak, Jangan Lakukan Lagi Moms

04 Oktober 2022 08:40 WIB

Ilustrasi ibu memarahi anak. (Freepik/Edited by HerStory)

HerStory, Bekasi —

Gak bisa dipungkiri, orangtua seringkali membebani anak dengan sederet harapan dan ekspektasi tertentu. Padahal, harapan yang berlebihan ini malah melahirkan pola asuh yang mendikte. Di mana orangtua menjadi sangat terlibat dan mengontrol hidup anak.

Orangtua yang mengontrol hidup anak akan memilihkan semua yang dia anggap sebagai terbaik untuk anaknya, sehingga anak seringkali gak dibiarkan memutuskan sendiri keinginannya.

Dilansir dari The Minds Journal, ada beberapa dampak orangtua terlalu mendikte anak. Apa saja?

1. Memengaruhi kemandirian anak

Orangtua yang terlalu mendikte akan selalu mencoba untuk membentuk, mengendalikan, dan mengevaluasi perilaku anak-anak mereka dengan seperangkat prinsip mereka, dan tidak didasarkan pada potensi, kesulitan, atau minat anak. Anak-anak diberikan sedikit pilihan dan harus mengikuti perintah orangtua.

Pola asuh ini juga membuat anak-anak gak punya pilihan selain mengikuti aturan orangtua. Orangtua selalu ingin memantau perilaku anak, seperti ke mana mereka pergi, apa yang mereka lakukan, dan siapa teman mereka. Orangtua bahkan mengambil tanggung jawab untuk membuat keputusan untuk anak-anak mereka.

Hal ini tentu akan membuat anak tumbuh dengan gak memiliki kemampuan untuk membuat pilihan yang masuk akal untuk diri mereka sendiri. Anak-anak tidak memiliki kesempatan untuk memutuskan apa yang mereka inginkan, dan sebagai hasilnya, mereka menjadi kurang percaya diri. Ini meningkatkan kemungkinan bahwa mereka akan menjadi sangat tergantung pada pasangan mereka di kehidupan selanjutnya.

2. Memengaruhi harga diri

Penelitian menemukan bahwa dibandingkan dengan anak-anak yang menerima kehangatan dan penerimaan dari orangtua mereka, anak-anak yang selalu dikendalikan oleh orangtuanya kemungkinan akan memiliki harga diri yang lebih rendah.

Orangtua yang kerap mengkritik, mengabaikan, dan meremehkan anak sebagai cara untuk menghukum ketika mereka gagal memenuhi harapan orangtua, akan menghasilkan anak yang bingung dan heran mengenai apa kesalahannya.

Ketika seorang anak menghadapi perilaku keras dalam periode waktu yang lama, harga diri mereka menjadi sangat rendah dan identitas diri mereka terdistorsi. Mereka mulai meremehkan diri mereka sendiri dan tidak memiliki kepercayaan pada diri sendiri.

3. Mengurangi kepuasan hidup anak

Kerap mendikte anak akan secara signifikan mengurangi kepuasan hidup pada anak, di mana mereka merasa tidak bahagia dan sangat tidak puas dengan kehidupan mereka.

Kemunduran umum dalam kualitas hidup sering mengakibatkan gejala depresi pada anak. Beberapa peneliti juga menemukan bahwa pola asuh mendikte sangat berkorelasi dengan depresi.

Anak-anak yang dibesarkan oleh orangtua yang suka mengendalikan, cenderung tumbuh menjadi orang dewasa yang manipulatif. Mereka meneruskan teknik manipulatif ini dari orangtua mereka dan menerapkannya pada pasangan mereka atau kemudian mengadopsi ideologi pengasuhan yang sama untuk anak-anak mereka.

Anak-anak ini juga akan gagal belajar menetapkan batasan pribadi di masa dewasa mereka. Ini karena sejak kecil, mereka tidak memiliki batasan pribadi. Mereka diperlakukan sebagai perpanjangan dari keinginan orangtua mereka, di mana batas-batas mereka menyatu dengan orangtua mereka. 

Artikel Pilihan