Menu

Dahsyat, Ini 8 Efek Luar Biasa Setelah ‘Puasa’ Cokelat Sebulan Menurut Riset, Gak Nyangka…

07 Oktober 2022 13:38 WIB

Ilustrasi wanita membawa cokelat (Feepik/jcomp)

HerStory, Bogor —

Beauty, jika kamu seorang pecinta cokelat, maka kamu gak sendirian. Menurut penelitian, orang Amerika rata-rata, makan sekitar 9,5 pon cokelat per tahun, menempati urutan ke-9 untuk 10 konsumen cokelat teratas dunia. Jika menurutmu itu banyak, lihatlah Swiss—rata-rata setiap orang di sana menikmati sekitar 19,8 pon cokelat setiap tahun.

Meskipun cokelat itu enak, beberapa variasinya mungkin memiliki efek negatif bagi kesehatan kita, lho Beauty. Misalnya, cokelat hitam mungkin memiliki manfaat kesehatan jika dinikmati dalam jumlah sedang, tetapi jenis lain, seperti cokelat putih dan susu, dapat dikemas dengan lemak dan tambahan gula.

“Untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang maksimal dari kakao, pilihlah dark chocolate yang 70% atau lebih. Persentase kakao juga memberi tahu Anda persentase gula," kata McAvoy,” jelas Danielle McAvoy, MSPH, RD, dan Registered Dietitian with Strong Home Gym.

Dan dikutip dari Eat This, Jumat (7/10/2022), berikut adalah beberapa efek luar biasa setelah ‘puasa’ mengonsumsi cokelat selama 30 hari.

1. Kamu akan mengalami lebih sedikit perubahan suasana hati

Saat kita memotong cokelat, kita juga mengurangi gula, yang kemudian dapat memiliki efek penyeimbang pada suasana hati kita.

"Ketika Anda menghilangkan gula dari diet, Anda menyingkirkan salah satu penyebab utama perubahan suasana hati dan lekas marah," jelas Jay Cowin, Ahli Gizi Terdaftar dan Direktur Formulasi di ASYSTEM.

Cowin menjelaskan bahwa gula adalah racun yang dapat menguras energi sekaligus mendatangkan malapetaka pada kadar gula darah.

2. Kehilangan berat badan

Kamu kesulitan mencapai tujuan penurunan berat badan? Menghilangkan cokelat dari diet meskipun hanya untuk sebulan, dapat membantu mengurangi kalori dan gula yang kemudian dapat menyebabkan penurunan berat badan, lho Beauty.

"Karena gula tambahan sering tersembunyi dalam makanan dan minuman, dan lebih khusus lagi dalam cokelat, mungkin sulit untuk melacak berapa banyak gula yang Anda makan setiap hari," kata Cowin

3. Gak akan merasakan mulas

Menurut penelitian, hampir sepertiga orang Amerika mungkin mengalami refluks asam setiap minggu. Ketika kita memikirkan mulas atau refluks asam, gambar saus tomat, alkohol, dan makanan yang digoreng mungkin muncul di benak, tetapi tahukah kamu bahwa cokelat juga merupakan penyebabnya?

"Cokelat adalah makanan asam dan dapat menyebabkan atau memperburuk gejala mulas atau refluks asam. Semakin manis cokelat, semakin memicunya," kata McAvoy.

4. Tidur lebih nyenyak

Jika kamu menikmati cokelat terus-terusan, kamu mungkin akan susah tidur malam, Beauty. Ini karena cokelat mengandung kafein dan bisa membuatmu tetap terjaga.

McAvoy menunjukkan bahwa kafein tak apa-apa asal dalam jumlah sedang, tetapi jika kamu adalah seseorang yang menenggak kopi di pagi hari, mengonsumsi cokelat di sore atau malam hari, itu dapat mengganggu tidurmu.

5. Kemungkinan akan mengalami peningkatan kesadaran emosional

Dengan menghindari cokelat selama sebulan, kamu dapat mengembangkan kesadaran emosional yang meningkat yang dapat membantu meningkatkan kesadaran makan.

"Saya tahu secara langsung bahwa makan cokelat adalah cara mudah untuk menenangkan emosi yang tidak nyaman," kata Sylvia Gonsahn-Bollie, M.D.

"Ketika saya berhenti mengonsumsi cokelat selama sebulan, saya dipaksa untuk merasakan perasaan saya. Kesadaran emosional ini membantu meningkatkan kesadaran makan saya,” lanjutnya.

6. Risiko terkena penyakit hati berlemak non-alkohol rendah

Menurut sebuah studi penelitian tahun 2018, ditemukan bahwa diet tinggi gula dapat menempatkanmu pada risiko lebih besar terkena penyakit hati non-lemak. Dengan mengurangi asupan cokelat, kamu dapat membantu menurunkan risiko penyakit ini sambil juga mengurangi risiko diabetes dan obesitas juga, Beauty.

7. Risiko terkena penyakit kardiovaskular lebih rendah

Dalam sebuah studi tahun 2014 oleh JAMA Internal Medicine, ditemukan bahwa ada korelasi langsung antara asupan gula tambahan yang lebih tinggi dan peningkatan risiko kematian CVD (penyakit kardiovaskular). Dengan mengganti kebiasaan cokelat untuk alternatif yang lebih sehat, seperti buah-buahan dan kacang-kacangan, risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular dapat dikurangi.

8. Akan jarang kena migrain

Sementara cokelat telah lama dianggap sebagai pemicu migrain potensial, sebuah penelitian di jurnal Nutrients melakukan penelitian mendalam ke dalam 25 penelitian yang menyelidiki peran cokelat dalam pembentukan migrain.

Artikel Pilihan