Menu

Antisipasi Gangguan Ginjal Akut pada Anak, Dokter Kemenkes Sarankan Orang Tua Lakukan Hal Penting Ini, Catat Moms!

19 Oktober 2022 17:39 WIB

Ilustrasi anak sedang sakit. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Jakarta —

Moms, imbas dari merebaknya kasus gagal ginjal yang menyerang anak di Indonesia, belum lama ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun menginstruksikan semua apotek agar tak menjual obat bebas ataupun obat bebas terbatas dalam bentuk cair untuk sementara waktu.

Instruksi ini menyusul merebaknya kasus gangguan ginjal akut misterius atau gangguan ginjal akut progresif atipikal yang menyerang anak-anak, umumnya balita.

Terkait penyakit tersebut, Plt Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Prima Yosephine, MKM., pun menegaskan bahwa hingga saat ini penyebab dari gangguan ginjal akut pada anak di Indonesia ini masih diselidiki.

Tapi, kata dr. Prima, perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS bisa menjadi pertahanan awal untuk menjaga diri dari penyakit.

"Sampai saat ini masih dalam tahap melihat lagi penyelidikan apa penyebabnya, apakah ada virus, bakteri atau hal lain, tapi pencegahan ada yang generik, yaitu perilaku hidup bersih dan sehat," ujar dr. Prima, saat acara peluncuran Kampanye Indonesia Sehat Berseri bersama SoKlin Antisep, di Jakarta, Rabu (19/10/2022).

Selain konsisten menerapkan PHBS, dr. Prima juga mewanti-wanti orang tua untuk selalu memberikan makanan yang bergizi tiap harinya.

“Pencegahan dasar dari penyakit itu perilaku hidup bersih dan sehat, seperti menjaga lingkungan tetap bersih serta mengonsmsi makanan sehat. Makanan anak-anak juga jangan sembarangan. Saya sedih sekali kalau pergi, lihat orang tua supaya anaknya diam ya dia kasih makanan anak itu snack yang di dalamnya sangat banyak mengandung MSG,” terang dr. Prima.

Selain itu, dr. Prima juga mengimbau orang tua agar lebih bijak memberikan obat-obatan jika anak sakit. Dia bilang, dampak kerusakan ginjal bisa diperparah ketika obat itu diberikan ke anak tanpa resep dokter.

“Kemudian mungkin karena si orang tua ini sibuk, kalau anaknya sakit, justru gak dibawa ke dokter, tapi diobatin aja sendiri. Nah memberikan obat-obatan secara bebas ini juga berbahaya, karena ginjal adalah organ tubuh yang melakukan penyaringan. Jadi apa yang masuk ke dalam tubuh kita kalau masuknya sembarangan dia kerjanya atau memfilternya itu akan berat,” sambung dr. Prima.

Sebagaimana diketahui Moms, berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), per hari Selasa (18/10/2022), kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal di Indonesia mencapai 192 orang.

Penyakit yang masih misterius penyebabnya itu paling banyak menyerang anak usia 1-5 tahun. dr. Piprim Basarah Yanuarso, selaku Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI mengatakan, temuan ratusan kasus itu tersebar di 20 provinsi.

Kasus terbanyak ada di DKI Jakarta (50 kasus), Jawa Barat (24 kasus), Jawa Timur (24 kasus), Sumatera Barat (21 kasus), Aceh (18 kasus), dan Bali (17 kasus).

Maka dari itu, dr. Piprim mengimbau para orang tua lebih berhati-hati, dan jangan membeli obat sembarangan kalau anaknya batuk, pilek, atau demam.

Menurutnya, orang tua perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikan obat seperti parasetamol kepada anaknya yang panas, atau cukup dengan penanganan konvensional semisal kompres air hangat.

Artikel Pilihan