Menu

Awas, 5 Gejala Tekanan Darah Tinggi Ini Bisa ‘Mendaratkanmu’ di Rumah Sakit, Jangan Sampai Terjadi Ya Beauty!

24 Oktober 2022 12:25 WIB

Ilustrasi memeriksa tekanan darah. (Pixabay/Steve Buissinne)

HerStory, Bogor —

Beauty, tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah masalah kesehatan utama yang kebanyakan orang tak menyadarinya karena seringkali tak ada tanda-tanda peringatan.

Tetapi, jika kondisi ini tak diobati, maka dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, dan banyak lagi.

Meskipun benar bahwa biasanya tak ada tanda-tanda tekanan darah tinggi, Dr Jagdish Khubchandani, MBBS, Ph.D., seorang profesor kesehatan masyarakat di New Mexico State University menjelaskan, jika tekanan darah tinggi serius dan parah, beberapa gejala mungkin muncul pada beberapa individu.

Namun, seseorang tak boleh menunggu atau mengantisipasi gejala-gejala ini karena merupakan bagian dari krisis hipertensi (darurat medis) yang mungkin diikuti oleh stroke, serangan jantung, gagal ginjal akut, atau akibat parah lainnya. Jadi, pemeriksaan dan perawatan rutin adalah kuncinya.

1. Nyeri Dada

Dr Khubchandani mengatakan, nyeri dada adalah gejala yang mungkin terjadi dengan atau tanpa gejala lain selama krisis hipertensi. Namun, pada kebanyakan orang dengan hipertensi, ini bukan gejala yang umum diamati selama waktu rutin.

Nyeri dada lebih mungkin terjadi dengan tekanan darah yang sangat tinggi terutama ketika seseorang mungkin mengalami serangan jantung

2. Kesulitan Bernapas

Dr. Khubchandani menekankan, tekanan darah tinggi dapat mempengaruhi pembuluh darah dengan membuatnya kurang fleksibel yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke jantung yang menyebabkan nyeri dada.

Selama masa krisis hipertensi, stres ini dapat meningkat yang menyebabkan terengah-engahnya udara dan oksigen. Demikian pula, selama hipertensi. urgensi, orang mungkin akhirnya mengalami serangan jantung yang dapat menyebabkan peningkatan permintaan oksigen dan kesulitan bernapas."

3. Sakit kepala

Menurut Dr. Khubchandani, sakit kepala dapat terjadi karena tekanan darah yang sangat tinggi yang merupakan bagian dari krisis hipertensi dan harus dianggap sebagai keadaan darurat medis.

Ketika krisis hipertensi atau tekanan darah tinggi yang ekstrim terjadi, dapat menyebabkan tekanan berlebih pada otak, sering menyebabkan darah bocor dari pembuluh darah di otak. Sakit kepala seperti itu cenderung berdenyut dan mungkin bertambah buruk dengan aktivitas yang membuat stres.

4. Kebingungan dan Pusing

Menurut Dr. Khubchandani, kebingungan, pusing, vertigo, kejang- mirip dengan sakit kepala, tekanan pada otak dan aliran darah yang tak normal ke otak dapat menyebabkan gejala terkait otak selama krisis hipertensi atau ketika tekanan darah tidak terkontrol dengan baik.

Beberapa orang mungkin benar-benar mengalami stroke atau pendarahan di otak karena hipertensi di mana gejala ini bisa menjadi lebih menonjol dan terus memburuk.

5. Masalah Penglihatan atau Bicara

Dr. Khubchandani menuturkan, meskipun banyak dari gejala ini tak dipahami dengan baik dan alasan di balik gejala tersebut memerlukan eksplorasi lebih lanjut, beberapa menyarankan bahwa tekanan mekanis pada dinding pembuluh darah kemungkinan menyebabkan tekanan atau kerusakan pembuluh darah dan saraf.

Akibatnya, seseorang mungkin mengalami kesulitan berbicara atau mungkin memiliki kelainan penglihatan selama hipertensi darurat.

Gejala ini juga membingungkan karena banyak orang dengan tekanan darah tinggi juga memiliki penyakit lain yang dapat mempengaruhi fungsi tubuh (misalnya, orang mungkin juga menderita diabetes dengan hipertensi dan diabetes juga memiliki kecenderungan untuk mempengaruhi penglihatan.

Pilihan Gaya Hidup Sehat Membuat Perbedaan

Khubchandani menjelaskan, menjaga tingkat tekanan darah dan mendapatkan diagnosis adalah kuncinya.

Selain itu, langkah-langkah gaya hidup sehat dan obat-obatan seperti yang ditentukan harus diikuti dengan hati-hati. Langkah-langkah gaya hidup ini termasuk meningkatkan aktivitas fisik, makan lebih sedikit garam dan lebih banyak buah dan sayuran, mengelola stres dan berat badan, menjaga kebersihan tidur dan rutinitas sehari-hari, dan menghindari alkohol, tembakau, atau penggunaan narkoba.

Gejala lain yang tidak konsisten, tidak meyakinkan, dan tidak spesifik yang mungkin terjadi selama krisis hipertensi atau jarang dengan hipertensi adalah kelelahan, masalah penglihatan, kecemasan, nyeri tubuh, mual, muntah, serta mimisan.

Tetap jaga kesehatan ya, Beauty!