Ilustrasi menjaga kesehatan organ intim wanita. (unsplash/Timothy Meinberg)
Moms, pernah gak sih sedang ingin melakukan hubungan intim tapi tidak nyaman karena vagina terasa kering? Kalau pernah, pasti Moms jadi bertanya-tanya dan bingung, bukan?
Sebenarnya, kondisi kering pada vagina normal saja karena hal tersebut dipengaruhi oleh perubahan siklus hormon.
Keringnya vagina juga bersifat sementara dan seharusnya tidak akan berlangsung lama. Namun, akan sangat disayangkan jika vagina terasa kering, apalagi saat paksu sudah menunggu-nunggu.
Apa saja sih penyebab vagina bisa menjadi kering? Disimak yuk, Moms!
Kalau Moms sedang dalam pengobatan kondisi kesehatan tertentu, ini dapat menjadi alasan kenapa vagina kering saat berhubungan. Beberapa jenis pengobatan secara langsung atau tidak langsung memengaruhi kinerja tubuh.
Contoh-contoh obat yang dapat memengaruhi lubrikasi vagina adalah obat yang mengandung antihistamine (misalnya obat pilek dan obat alergi), obat asma, antidepresan, anti-estrogen, dan beberapa obat lainnya.
Umumnya, ketika konsumsi obat-obatan ini dihentikan, lubrikasi juga akan kembali normal.
Kebiasaan menggunakan produk kebersihan vagina juga bisa menjadi salah satu penyebab kondisi vagina menjadi kering. Pasalnya, produk kebersihan seperti sabun dengan aroma tertentu mengandung bahan kimia yang mengganggu kelembapan vagina.
Menurut The Journal of Sexual Medicine, kurangnya melakukan foreplay adalah alasan tertinggi dari vagina yang kering saat bercinta. Hubungan seks juga harus melibatkan komunikasi yang baik dengan pasangan agar dapat saling mengerti pentingnya foreplay untuk Moms.
Jika Moms juga tidak juga merasa “turn on” walaupun sudah dilakukan foreplay cukup lama, Moms dan Dads mungkin harus menemukan titik-titik rangsangan yang cocok untuk Moms.
Kemungkinan penyebab lainnya adalah rendahnya libido Moms yang dapat dipengaruhi berbagai faktor.
Kebiasaan pola hidup yang tidak sehat seperti konsumsi alkohol dan merokok adalah salah satu alasan kenapa vagina kering saat berhubungan.
Selain alkohol, merokok juga dapat memengaruhi keringnya vagina saat berhubungan seks.
Alasannya, rokok dapat mengganggu aliran darah ke jaringan tubuh, termasuk ke area vagina. Hal ini berdampak negatif untuk stimulasi seksual, rangsangan, dan lubrikasi.
Tak sedikit produk pembersih vagina yang mengiming-iming dapat menghilangkan bau tak sedap pada vagina. Padahal pengharum pada produk tersebut yang sebenarnya tak baik untuk kesehatan vagina.
Contoh-contoh produk yang dapat memicu alergi, misalnya deterjen atau pewangi pakaian yang digunakan untuk mencuci pakaian dalam, losion, tisu toilet, pantyliner dengan parfum, hingga sabun.